ACEH UTARA (Waspada): Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Prof Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Selasa (15/8) bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, H. Jamaluddin Usman, S.Sos.,M.Pd di SMP Negeri 1 Syamtalira Bayu, launching program sekolah sehat untuk menekan angka stunting di Bumi Pasai.
Informasi ini diterima Waspada.id, Sabtu (19/8) melalui siaran pers yang dikirim pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara.
“Kami memberikan apresiasi luar biasa untuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, H Jamaluddin, S.Sos.,M.Pd yang sudah memberikan perhatian khusus untuk menekan angka stunting. Dari semua kabupaten yang ada di Indonesia hanya Aceh Utara yang baru meluncurkan program sekolah sehat untuk menurunkan angka stunting secara bergotong royong dengan cara memberikan makanan bergizi kepada siswa sehingga nantinya stunting dapat teratasi,” sebut Nunuk Suryani usai melepaskan balon ke udara pertanda Program Sekolah Sehat mulai diterapkan di Aceh Utara.
Kata Nunuk, stunting dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan mempengaruhi perkembangan otak karena asupan gizi kronis sejak di dalam kandungan dan itu berdampak pada kecerdasan dalam mengelola informasi dan tentunya mempengaruhi prestasi anak. Untuk itu, semua pihak diminta untuk memberikan dukungan penuh agar program sekolah sehat ini dapat berjalan di seluruh sekolah yang ada di Aceh Utara. Program ini akan berjalan dengan baik jika dijalankan secara bergotong royong.
“Alhamdulillah barusan saya mendapat informasi bawah program sekolah sehat mendapat dukungan dari seluruh kepala sekolah dan guru di seluruh sekolah di Aceh Utara dan yang membahagiakan dukungan juga mengalir dari para wali murid. Walaupun di awal program baru dapat memberikan makanan bergizi untuk siswa pada setiap hari jum’at,” sebutnya.
Untuk itu, lanjut Nunuk, perlu intervensi khusus untuk perbaikan gizi yang dilakukan pada masa pertumbuhan dengan asupan gizi mampuni. Jika para siswa mengalami stunting maka dikatakan, jangan pernah berharap bisa membawa Aceh Utara menjadi kabupaten unggul di bidang pendidikan.
“Sekali lagi saya mengajak, ayo secara bergotong royong mulai dari masyarakat, wali murid, guru dan kepala sekolah untuk membebaskan Aceh utara dari stunting dan umumnya di Indonesia,” ajaknya.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, H Jamaluddin Usman, S.Sos.,M.Pd mengatakan, program ini sengaja dilounching di Kabupaten Aceh Utara untuk menyambut program Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dalam mewujudkan anak sehat, kuat, cerdas dan berkarakter.
“Alhamdulillah program ini mendapat dukungan dari seluruh wali murid. Selanjutnya kita minta dukungan dari seluruh K3S dan kepala sekolah untuk mewujudkan program sekolah sehat dengan cara memberikan makanan bergizi dalam seminggu satu hari yaitu pada setiap hari Jumat selesai anak-anak membaca yasin. Mudah-mudahan ke depan program ini dapat kita terapkan tiga hari dalam seminggu,” katanya.
Program sekolah sehat berlaku untuk seluruh satuan pendidikan di Aceh Utara untuk selamanya. Sumber anggaran nantinya dari guru, kepala sekolah dan tentunya dibantu oleh wali murid. “Nantinya, kantin-kantin yang berjualan di sekolah harus menyediakan makanan sehat. Jumlah SD di Aceh Utara semuanya 366 sekolah dan SMP sebanyak 141 sekolah dengan jumlah siswa mencapai 83.000 orang,” demikian Jamaluddin Usman. (b07)