Scroll Untuk Membaca

Aceh

Direndam Banjir,
Petani Tangan-tangan Abdya Terancam Gagal Panen

Direndam Banjir,<br>Petani Tangan-tangan Abdya Terancam Gagal Panen

BLANGPIDIE (Waspada): Dilaporkan, akibat hujan yang mengguyur Aceh Barat Daya (Abdya) dan sekitarnya, sejak Jumat (24/3) sore lalu, sejumlah pemukhiman penduduk di beberapa titik dalam wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’ direndam banjir luapan sungai.

Selain merendam pemukhiman penduduk, banjir luapan sungai juga mengakibatkan puluhan hektar areal persawahan penduduk direndam banjir. Imbasnya, tanaman padi warga pascatanam, yang saat ini memasuki masa pembiakan, rata-rata rusak dan tidak dapat dipulihkan kembali. Dipastikan, tanaman padi milik warga dimaksud, akan gagal panen.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Direndam Banjir,<br>Petani Tangan-tangan Abdya Terancam Gagal Panen

IKLAN

Pantauan Waspada Jum’at (24/3) sore lalu, jelang magrib, kondisi terparah rendaman banjir luapan sungai tersebut, melanda areal persawahan penduduk kawasan Desa Masjid, Kecamatan Tangan-Tangan. Di lokasi ini, tercatat belasan hektar persawahan penduduk pascatanam dihantam banjir luapan sungai Krueng Tangan-tangan.

Sebagaimana diketahui, Desa Masjid ini, merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tangan-tangan. Sehingga, saat sungai itu meluap, Desa Masjid merupakan sasaran pertama yang terimbas. “Tanaman padi di desa kami baru berumur sekitar kurang lebih satu bulan. Sekarang mungkin masih masa pembiakan. Tapi inilah kondisinya, sudah dihantam banjir luapan sungai. Entah bagaimana nasib kami nantinya,” keluh M Yakop, Keujruen Blang (Ketua Adat Sawah) Tangan-tangan, di lokasi.

Direndam Banjir,<br>Petani Tangan-tangan Abdya Terancam Gagal Panen
Kondisi pemukhiman dan areal persawahan penduduk kawasan Tangan-Tangan, Abdya, yang direndam banjir luapan sungai. Foto direkam Jum’at sore (24/3) lalu, jelang magrib.Waspada/Syafrizal

Keujruen Blang paling senior tersebut juga mengatakan, selain merusak tanaman padi warga, banjir luapan sungai itu juga merusak sejumlah saluran pertanian. Demikian juga, banyak tanaman perkebunan warga amblas ke dasar sungai, saat tebing sungai longsor dihantam arus. “Derasnya arus sungai Krueng Tangan-Tangan saat meluap, mengakibatkan sejumlah desa seperti Desa Mesjid, Desa Padang Kawa, Pante Geulumpang dan Desa Drien Jaloe, digenangi banjir luapan sungai. Ini sudah menjadi bencana langganan kami, saat hujan deras mengguyur,” ungkap Keujruen M Yakop.

Menurutnya, meskipun bencana luapan sungai Krueng Tangan-tangan, menjadi bencana langganan bagi desa kediamannya, juga desa-desa sepanjang DAS Krueng Tangan-Tangan, namun diakuinya, sejauh ini belum ada penanganan serius dari pemerintah daerah, dalam upaya mengatasi banjir yang selalu jadi langganan saat hujan melanda.

Kepala Desa Mesjid Kasman, dimintai tanggapannya terpisah, membenarkan Desa yang dipimpinnya itu, sering dilanda banjir luapan. Katanya, beragam upaya penanganan telah dilakukan pihaknya melalui Dana Desa (DD), akan tetapi belum membuahkan hasil yang maksimal. “Anggaran yang tersedia di desa kita ini, tidak sanggup menampung aspirasi masyarakat untuk melakukan normalisasi sungai. Jadi kita berharap dukungan pemerintah nanti,” katanya.(b21)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE