BIREUEN (Waspada): Pemerintah Aceh Agar membayar penunggakan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) Kepada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Seharusnya program lain bisa ditunda, ini harus didahulukan dan terus diberikan kepada masyarakat.
“Akibatnya mungkin ini akan saya ancam lagi ni, kita stop JKA nya. Apalagi PJ Gubernurnya orang Aceh,” kata Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Resiko Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat, Dr dr Mahlil Ruby M.Kes, pada Launching pembukaan pelayanan Poliklinik Bedah Saraf, Code Stroke, dan Balai Rehabilitasi Napza, Layanan Intat Ubat (LIBAT) pasien kerjasama dengan Juangjek, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen, Sabtu, (12/7).
Dalam kesempatan tersebut, Dr Mahlil, juga meminta agar dipertemukan dirinya dengan PJ Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, pada senin mendatang untuk membicarakan hal tersebut, agar ada komitmen pembayaran penunggakan JKA dengan BPJS dan Pemerintah Aceh. Bila tidak pada tahun 2024 ini benar-benar akan disetop pihaknya.
“Tolong dibayar, paling tidak adalah komitmen 1 miliar rupiah dibayarkan bolehlah dulu berapa yang ada, kalau tidak benar-benar tahun ini kita setop JKA nya,” tegas Dr dr, Mahlil Rubi M,Kes yang juga putra Bireuen itu.
Direktur BPJS Kesehatan tersebut, juga meminta kepada pihak RSUD dr Fauziah Bireuen agar benar-benar fokus dan memperhatikan pasien, tetapi pembukaan dan pelounchingan yang dilakukan pada hari ini, seperti Pelayanan Intat Ubat (LIBAT) dengan mengantarkan obat kepada pasien masyarakat tidak harus menunggu lagi yang membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian sehingga masyarakat tidak terganggu dan bisa beraktivitas untuk mencari rezekinya.
“Alhamdulillah rumah sakit kita ini sudah perhatikan pasien dengan sebaik-baiknya. Apalagi sekarang ini sudah membuka pelayanan mengantar obat kepada pasien langsung ke rumahnya,” sebut dr Mahlil.
Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD)dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS, dalam laporannya menyampaikan, rumah sakit yang dipimpinnya tersebut sekarang ini telah membuka pelayanan implementasi code stroke, bedah syaraf dan balai rehabilitasi napza serta layanan intat ubat bekerja sama dengan Juangjek yang obatnya bisa diantarkan langsung kepada pasien, kini hanya menunggu dirumahnya saja dan tidak perlu lagi tunggu di depan ruang pelayanan pengambilan obat.
“Kita berharap kedepannya rumah sakit kita ini, terus berkembang dan terus bergerak dan bisa melahirkan pelayanan lainnya demi kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Bireuen kita ini,” demikian Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar Mars. (Czan).