KOTA JANTHO (Waspada): Tim penyuluh dan pengawas Keamanan Pangan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar menggelar inventarisasi Industri Rumah Tangga (IRT) Pangan Unggulan di Lambaro, Ingin Jaya, Kamis (24/4).
Inventarisasi IRTP tersebut bertujuan untuk pengembangan Industri dan identifikasi sarana Industri rumah tangga pangan di Aceh Besar. Kegiatan tersebut turut melibatkan Dinas Perindustrian UKM dan Perdagangan, Plut, DMPTSPDMPTSP, DFI dan PKP Aceh Besar.
Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh Besar, Nelly Ulfiati, SKM, MPH pada kesempatan tersebut mengatakan, potensi industri pangan di Aceh Besar sangat besar untuk dikembangkan.
“Untuk pengembangan potensi tersebut, butuh dukungan yang sinergis dengan berbagai stakholders, baik Dinas Koperasi UKM dan Pwrdagangan, Plut, DMPTSP, DFI, PKP maupun Media Center Pemkab Aceh Besar dalam hal publikasi dan promosi,” ujar Nelly.
Kegiatan tersebut juga menggali potensi partisipasi para pihak untuk berkolaborasi dalam mengedukasi para pelaku usaha agar melakukan produksi secara sehat, aman pangan dan memiliki izin usaha.
Tim penyuluh dan pengawas Pangan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Rita Mutia .,SKM, MKM, merilis hingga April 2025, terdapat 569 sarana IRTP.
“Dari total sarana itu, 476 sarana IRTP yang aktif, 39 sarana sedang dalam pengawasan Dinkes Aceh Besar,” sebut Rita.
Ia juga mengatakan, saat ini tim penyuluh dan pengawas secara rutin melakukan langsung pada sarana dibawah pembinaan.
“Setiap tahun kita melakukan dua kali penyuluhan pangan bagi para pelaku usaha, selain memberikan informasi dan edukasi terkait produk yang aman pangan juga didorong dan dibantu untuk melengkapi izin usahanya,” demikian kata Rita Mutia. (b03)