ACEH UTARA (Waspada): Plt. Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara, Muhammad Yunus, S.Hi, Senin (5/8) siang kepada Waspada menyebutkan, pihaknya menggelar kegiatan Pelatihan Pengembangan Masyarakat (community development) yang diikuti 60 santri.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari di Aula Hotel Lidograha Aceh Utara di Kota Lhokseumawe. Kata Yunus, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam dua gelombang . Setiap gelombang diikuti oleh 30 orang santri.
“Waktu pelaksanaan dari pukul 08.00 hingga 16.30 Waktu Indonesia Barat (WIB) selama 4 hari,” ucapnya.
Menjawab Waspada, Yunus menyebutkan, pelatihan pengembangan masyarakat tersebut diisi oleh narasumber dari Akademis Unimal Aceh Utara, Pemerhati Pendidikan Lembaga Tanda Seru, Pimpinan Himpunan Ulama Dayah (HUDA) dan Pendiri Hathar Aceh Utara.
Yunus menambahkan, kegiatan pelatihan ini bernilai strategis dalam upaya meningkatkan kemampuan para santri atau Thalabah dalam pemberdayaan dan kecakapan hidup (lifeskill) santri sehingga mereka nantinya mampu melestarikan tradisi kreatif santri sejak masih mondok di dayah hingga terjun di dalam masyarakat kelak.
Fungsi Dayah, kata Yunus, saat ini semakin luas dan tidak hanya sebagai lembaga pendidikan agama, melainkan juga menanggapi soal-soal kemasyarakatan yang hidup dan berkembang di zaman yang serba modern dan globalisasi saat ini.
Pantauan Waspada, kegiatan pelatihan tersebut dibuka oleh Pj Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si yang diwakili oleh Plt Asisten I Dr Fauzan, MPA.
Selanjutnya, para kepala bidang pada dinas pendidikan dayah, Rais Am dan Pengurus Hathar Aceh Utara, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Pj Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si diwakili oleh Plt Asisten I Dr Fauzan, MPA dalam sambutannya mengatakan, pelatihan Community Development Santri Dayah ini bernilai sangat positif untuk melatih masyarakat dan santri secara transparansi, demokrasi dan ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kemandirian pasantren/ dayah yang nantinya akan menghasilkan santri-santri yang kualitas intelektual bidang agama.
Masih menurut Fauzan, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mempersiapkan generasi muda muslim dengan pendidikan agama yang lebih baik dan membekali mereka komitmen terhadap jaran-ajaran Islam. Pesantren/ Dayah merefleksikan kolektifitas kehidupan dan spirit masyarakat
gampong.
“Salah satu tujuan dari community development (pengembangan masyarakat) ini juga adalah membangun sebuah struktur masyarakat yang didalamnya memfasilitasi tumbuhnya partisipasi secara demokratis ketika terjadi pengambilan keputusan sehingga masyarakat mempunyai akses yang nyata terhadap ketertinggalan pemahaman agama,” ungkapnya.(b07)