KUTACANE (Waspada): Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara melalui Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tenggara sukses meningkatkan ekonomi masyarakat saat pelaksanaan PON XXI cabang olahraga Arung Jeram bulan lalu.
Pelaku UMKM yang merupakan binaan Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Aceh Tenggara berhasil meraup keuntungan diperkirakan mencapai Rp500 juta hingga selesainya pelaksanaan PON di dua lokasi yakni, Sungai Alas Ketambe dan Sungai Mamas Jambur Mamang Kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara.
Pengakuan tersebut dipaparkan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Agara, Zul Fahmy, S.Sos, didampingi Sekretarisnya, drh Karnodi, Kabid Bina UKM, Sri Ramadayanti, A.Md, Kabid UKM, Joni Hendri, SE, MM kepada Waspada di ruang kerjanya, Kamis (31/10). Lanjutnya, program inilah yang digadang-gadang sebelumnya, untuk memberdayakan pelaku UMKM, khususnya UMKM lokal yang ada di Aceh Tenggara sehingga dapat berkembang lagi.

“Ini harapan kami, agar ke depan masyarakat melalui binaan dinas bisa lebih meningkat ekonominya. Dagangan para pelaku UMKM binaan laris dibeli oleh pengunjung maupun atlet PON saat itu seperti, gula aren, dodol lokal, kopi arabika, robusta dan produk olahan lokal lainnya. Dinas Koperasi juga memfasilitasi pembuatan Qris dengan melibatkan Bank Aceh. “Qris ini nanti kita bagikan secara cuma-cuma kepada pelaku UMKM khususnya peserta Ekpo UMKM agar pembeli dapat mudah bertransaksi non tunai terang,” Zul Fahmy.
Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi juga menampilkan Expo UMKM yang terdiri dari 60 pelaku usaha. “Semua pelaku usaha UMKM kita undang dan juga kita fasilitasi di area Cabor Arung Jeram di Ketambe dan Jambur Mamang, semua pedagang binaan mendapatkan sertifikat penghargaan dari Pj Bupati Aceh Tenggara,” tambah Kadis.
Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi juga mendampingi pelaku UMKM yang belum memiliki sertifikat perizinan di bidang label dan juga sertifikat halal serta BPOM. “Ke depannya, kita akan terus melakukan pembinaan dan bimbingan serta pendampingan terhadap pelaku UMKM, agar semua pelaku UMKM di Kabupaten Aceh Tenggara secara bertahap mampu menuntaskan perizinan sertifikat halal dan BPOM,” jelas Fahmy.

Dinas Koperasi UKM pernah juga mengadakan Pelatihan Peningkatan dan Pemahaman Sertifikasi Halal dan BPOM bagi Pelaku UKM Angkatan III di Hotel Maroon, yang dihadiri Sekda Yusrizal, Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Transmigrasi Karnodi, Ketua Panitia Kabid Koperasi UKM Joni Hendri dengan narasumber Ridwansyah Beruh dan peserta pelatihan.
Pelatihan ini merupakan salah satu langkah strategis bersama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi dan kekayaan daerah yaitu dengan mempromosikan produk inovatif dan kreatif berbasis sumber daya lokal yang bersifat khas daerah.
Para wirausaha yang mengikuti pelatihan merupakan wirausaha yang bergerak di bidang produk olahan makanan dan minuman, di mana Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Kab. Aceh Tenggara akan terus melakukan pendampingan bagi pelaku usaha untuk pengurusan ijin usaha, sertifikat halal dan BPOM.

Kemudian pada angkatan I dan II sudah berprogres mulai 10 persen hingga 75 persen yang telah mendapatkan perizinan terutama NIB dan P-IRT serta sertifikasi halal yang langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi dan Satgas Sertifikasi Halal dari Kemenag.
Pelatihan ini sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi dan kekayaan daerah dengan menggali dan mempromosikan produk inovatif dan kreatifi berbasis sumber daya lokal yang bersifat khas daerah yang mempunyai sertifikasi halal, Izin BPOM dan Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (P-IRT).
Dinas Koperasi UKM dan Transmigrasi Agara terus berusaha untuk melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM, tidak hanya di sini saja akan tetapi dilakukan secara berkelanjutan dengan berbagai strategi. Salah satunya melalui pelatihan kewirausahaan ini supaya melahirkan para wirausahawan yang mampu menghasilkan produk berkualitas dan dapat bersaing di pasar nasional maupun global, katanya.

Zul Fahmy mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini tentunya sejalan dengan visi pemerintah daerah, melalui misi menumbuhkembangkan perekonomian rakyat menunju kedaulatan sumber daya alam yang berkarakter.
Dinas Koperasi, UKM Dan Transmigrasi Agara juga pernah menyelenggarakan pelatihan bidang perkoperasian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi pelaku perkoperasian. Peserta yang ikut dalam pelatihan tersebut merupakan Pengurus Koperasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari UIN Ar Raniry Aceh dan Baitul Mal Banda Aceh yang mempunyai keahlian tentang perkoperasian.
Pendidikan dan pelatihan perkoperasian bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam hal pengetahuan tentang perkoperasian saja, tetapi pada intinya merupakan alat untuk meningkatkan kegiatan serta usaha koperasi sehingga koperasi dapat tumbuh dan berkembang, jelasnya.

Sasaran dalam kegiatan pelatihan ini adalah para Pengurus Koperasi, hal ini dikarenakan keberhasilan satu koperasi sangat tergantung dari tingkat pendidikan, pengetahuan serta sikap mental para Pengurus Koperasi tersebut.
Selain itu, pelatihan perkoperasian ini dimaksudkan juga untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, sehingga koperasi-koperasi di wilayah tersebut mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah untuk kepentingan bersama bagi anggotanya.

“Diharapkan, dengan Pengurus Koperasi yang profesional dan berintegritas, kelembagaan dan usaha koperasi akan tertata dan berfungsi dengan baik, infrastruktur pendukung pengembangannya juga semakin lengkap dan berkualitas serta pelayanan kepada anggota juga akan semakin baik,” tambah Zul Fahmy.
Dinas Koperasi terus memantau perkembangan produk UMKM lokal dan khas di kabupaten ini, dan menilai pentingnya memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM yang memproduksi produk olahan khas lokal di Aceh Tenggara.

“Kita terus pantau perkembangan usaha mereka agar bisa sejajar dengan pelaku UMKM lainnya, dengan melihat perkembangan usaha para pelaku UMKM untuk dijadikan pembinaan, terutama bagi pelaku UMKM yang mengolah produk-produk lokal dan khas Aceh Tenggara. Seperti usaha gula aren, cimpe, tumpi, kembang loyang, gepang dan lainnya untuk kita kenalkan keluar daerah,” sebutnya.
Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar masyarakat mengetahui jika Aceh Tenggara memiliki kuliner khas. Di samping itu, juga menyampaikan perkembangan kondisi UMKM di Aceh Tenggara kepada Pj Bupati Aceh Tenggara, “Alhamdulilah saat ini mulai membaik,” pungkas Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Agara, Zul Fahmy.(cseh)