Scroll Untuk Membaca

Aceh

Diduga Asal, Pembangunan MCK Di Sejumlah Masjid Agara Jadi Perbincangan Hangat

Ini salah satu pembangunan fasilitas MCK asal-asalan alias mubazir di Kisam Kute Pasir Kecamatan Lawe Sumur. Waspada/Seh Muhammad Amin
Ini salah satu pembangunan fasilitas MCK asal-asalan alias mubazir di Kisam Kute Pasir Kecamatan Lawe Sumur. Waspada/Seh Muhammad Amin

KUTACANE (Waspada): Pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di sejumlah masjid di Aceh Tenggara yang diduga dikerjakan asal jadi, kian mendapat sorotan masyarakat.

Seperti diberitakan Waspada.id, Sabtu (19/4) kemarin, akhirnya keberadaan gedung fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang tersebar tersebut kini menjadi perbincangan hangat di tengah -tengah masyarakat bumi Sepakat Segenep.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Diduga Asal, Pembangunan MCK Di Sejumlah Masjid Agara Jadi Perbincangan Hangat

IKLAN

Padahal pemerintah membangun gedung MCK (Mandi Cuci Kakus) masjid bertujuan memiliki banyak manfaat, terutama bagi jamaah dan warga sekitar.

Pembangunan MCK ini juga bertujuan untuk menyediakan fasilitas sanitasi yang layak dan memadai, meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta memberikan kenyamanan saat beribadah dan beraktivitas di sekitar masjid.

Baca juga:

DPD LSM Penjara Provinsi Aceh, Pajri Gegoh Selian saat dimintai tanggapannya, Minggu (20/4) menyayangkan pembangunan fasilitas MCK yang diduga dikerjakan asal-asalan yang pada akhirnya sebagian bangunan dinilai mubazir.

Selain fasilitas MCK, kata dia, ada juga pembangunan rumah Imam masjid diduga dikerjakan asal jadi, seperti halnya, pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang berlokasi di Masjid Kisam Kute Pasir, Kecamatan Lawe Sumur terlihat mubazir.

Pasalnya, sejak 2022 lalu rampung, tapi hingga kini tidak dapat difungsikan. Dikerjakan asal-asalan, sehingga mulai dari lantai, dinding dan triplek untuk plafon terlihat retak-retak.

“Dan bolong-bolong ini terjadi hampir setiap sudut bangunan dan menjadi sorotan warga, akhirnya saat ini bangunan tersebut kian memprihatinkan,” ucapnya.

Pajri Gegoh Selian dan Jainal seorang tokoh masyarakat Aceh Tenggara mengatakan, keberadaan MCK di komplek masjid ini yang bersumber dari dana CSR Bank Aceh 2022 lalu, terkesan sekadar melepaskan anggaran.

Pembangunan MCK dan rumah Imam Masjid terkesan sekadar melepaskan anggaran tersebut, diantaranya Kisam Kute Pasir, Terung Magara Lawe Pasaran, Desa Terung Payung dan desa lainnya.

Jainal menilai pembangunan fasilitas umum khususnya di masjid kebanggaaan warga Kisam Kute Pasir hanya asal jadi. Padahal, lanjut Jainal, sebelum pekerjaan itu dilakukan pihaknya pernah menyarankan kepada rekanan supaya dikerjakan dengan kualitas bagus tapi tidak digubris.

Jainal dan warga setempat sangat mengharapkan adanya perhatian pihak terkait agar turun tangan dalam kasus itu. “Agar fasilitas dimaksud dapat difungsikan, kami sangat mengharapkan adanya perhatian pihak terkait, Jika tidak jadi mubazir, ” imbuh Jainal.

Sementara Pajri Gegoh Selian menambahkan, kabarnya pelaksana pembangunan fasilitas MCK dan rumah Imam masjid ini hanya main tunjuk. “Ini tentu akan jadi masalah, dan tidak ada cantolan dari dinas manapun,” ujarnya.

Iqbal Selian, Kepala Dinas Syariat Islam Agara tahun 2022, saat dikonfirmasi Minggu (20/4) melalui sambungan WhatsApp menyatakan tidak ada melalui dinas saat itu (Dinas Syariat Islam), menyikapi pembangunan fasilitas MCK di sejumlah masjid di Aceh Tenggara yang diduga dikerjakan asal jadi. (cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE