Scroll Untuk Membaca

Aceh

Dewan Soroti PT DM Aceh Singkil Terkesan Apatis Sahuti Keluhan Masyarakat

Dewan Soroti PT DM Aceh Singkil Terkesan Apatis Sahuti Keluhan Masyarakat
Lesdin Timangger anggota DPRK Aceh Singkil dari Fraksi Sepekat. Ist

SINGKIL (Waspada): Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil menyoroti kinerja PT Delima Makmur yang terkesan apatis terhadap keluhan masyarakat.

Padahal persyaratan untuk mendirikan perusahaan harus menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk memperhatikan masyarakat di sekeliling lingkungan perusahaan, diantaranya Desa Situban Makmur Kecamatan Danau Paris.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dewan Soroti PT DM Aceh Singkil Terkesan Apatis Sahuti Keluhan Masyarakat

IKLAN

“Namun herannya PT Delima Makmur ini nampak tidak peduli dengan kesulitan masyarakat sekitar perusahaannya ini,” ucap Lesdin Tumangger salah satu anggota DPRK Aceh Singkil, saat dikonfirmasi Waspada.id di Singkil, Kamis (23/2).

Seharusnya perusahaan HGU wajib memperhatikan masyarakatnya yang berada di sekitar lingkungan perusahaan.

“Tapi PT Delima ini tidak peduli pula dengan keluhan masyarakat. Jadi untuk apa dia beroperasi di Aceh Singkil ini bagus cabut saja izinnya,” tegas Ketua Komisi 2 DPRK Aceh Singkil itu.

Sebab, ungkapnya, kondisi jembatan Situban Makmur yang amblas dan sampai hari ini belum juga diperbaiki, dan menjadi penghambat perekonomian masyarakat di sana. Akibatnya, masyarakat kesulitan mengangkut dan menjual hasil komoditi maupun hasil perkebunan keluar desa, yang berimbas sawit masyarakat membusuk.

Karena, menurutnya, jembatan itu persis berdampingan dengan wilayah HGU Delima Makmur sehingga ini menjadi tanggung jawab mereka juga. “Sebab penganggaran melalui sumber APBK baru bisa tertampung 2024 mendatang. Dan setidaknya mereka bisa menyumbangkan 2 batang kayu dan menimbun dengan alat berat mereka sendiri. Ini yang mau saya sampaikan kepada GM tapi belum terhubung melalui telpon,” ucap Lesdin.

Herannya, kata dia, General Manager yang sudah dicoba hubungi untuk menyampaikan persoalan itu mengaku sedang meeting zoom, dan akan menghubungi kembali.

“Namun sejak Selasa 21 Februari 2023 saya telpon, dan sampai hari ini tidak ada menelfon balik nomor saya,” bebernya.

Padahal jembatan itu menjadi lintasan alat berat mereka dan karyawan yang bekerja di perusahaan. “Dan Pos Satpam HGU juga berada sekitar 500 meter dari lokasi jembatan itu,” terang Lesdin.

Humas PT Delima Makmur Rahmatullah yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan, terkait jembatan penghubung Desa Situban Makmur dengan Ibukota Kecamatan sudah dikoordinasikan dengan Kepala Desa dan Imuem Mukim.

Saat ini pihaknya sedang memproses untuk merealisasikan bantuan perbaikan jembatan yang amblas tersebut. “Sebab untuk pengadaan kayu penahan jembatan tersebut butuh kehati-hatian,” terang Rahmat.(b25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE