Scroll Untuk Membaca

Aceh

Dewan Desak Dana Pembangunan Masjid Agung Alfalah Sigli Diaudit

SIGLI (Waspada): Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Fadli A.Hamid, SE,MM, Jumat (16/9), meminta Pemkab Pidie mengaudit penggunaan dana negara secara independen dalam pembangunan Masjid Agung Al-Falah, Kota Sigli.

Menurut politisi Partai Golkar itu masjid yang dibangun di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut biayanya yang sudah digelontorkan tidak sedikit, mencapai Rp142 M. “Anggaran yang sudah dikucurkan sudah mencapai ratusan miliar, tetapi masjidnya belum selesai-selesai. Karena itu kami mendorong Pemkab Pidie untuk melakukan audit internal, bila perlu lakukan audit secara independen,” katanya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dewan Desak Dana Pembangunan Masjid Agung Alfalah Sigli Diaudit

IKLAN

Dia mencontohkan harga satu unit kubah ukuran besar yang mencapai Rp1 miliar, namun bentuk kubah setelah dipasang tidak seindah atau semewah harganya tersebut.

Dia mengungkapkan untuk pengadaan lima kubah Masjid Agung Al Falah tersebut, dana yang digelontorkan mencapai Rp3,4 miliar dengan rincian Rp1 miliar untuk pengadaan kubah ukuran besar dan empat kubah ukuran kecil senilai Rp2,4 miliar.

“Kubah besar itu harganya sampai Rp1 miliar, dan empat kubah kecil harganya satu-satu harganya Rp600 juta. Apakah sesuai dengan kondisi kubah seperti itu sampai menghabiskan dana mencapai Rp3,4 miliar. Sementara bentuknya setelah dipasang sangat sederhana tidak sebanding dengan jumlah uang. Bahkan bentuk kubahnya lebih mewah dan bagus kubah masjid yang ada di setiap kecamatan yang harganya Rp100 juta/unit,” katanya.

Dewan Desak Dana Pembangunan Masjid Agung Alfalah Sigli Diaudit

Menanggapi peryataan Wakil Ketua DPRK Pidie, Fadli A.Hamid, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pidie, Thantawi Yusuf, ST,MT, Jumat (16/9) mengatakan ukuran kubah yang dipasang di Masjid Agung Al-Falah sangat besar, dan tidak sebanding dengan ukuran kubah-kubah masjid di setiap kecamatan.

Masjid Agung Al-Falah dibangun di atas lahan seluas 2,8 jektare, dan luas Masjid sebesar 100×100 meter persegi. Bangunan masjid Agung Al-Falah Kota Sigli yang baru ini setinggi tiga tingkat. “Jadi kalau kita berdiri di bawah, melihat jubahnya di atas terlihat kecil. Karena bangunannya besar dan tinggi. Makanya kubahnya terlihat kecil. Berbeda dengan masjid -masjid yang lain yang ada di kecamatan-kecamatan. Bangunan masjidnya kecil dan kubahnya kecil tetapi terlihat besar,” katanya.

Menyusul adanya saran pimpinan DPRK Pidie untuk dilakukan audit anggaran pembangunan Masjid Agung Al-Falah. Thantawi Yusuf mendukung saran itu demi tranparansi penggunaan anggaran publik. Dia juga menjelaskan dengan luas Masjid 100×100 meter persegi yang dibangun tiga lantai, untuk biaya ongkos pembangunnya senilai Rp6.300.000/meter.

Lanjut dia, sekarang pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Pidie, itu sedang dalam proses pemasangan empat unit Kubah, pengeocoran elevasi pada lantai dua, tempat wudhu pria dan wanita dan MCK. Selanjutnya landskip, pagar, eskalator, dan palatforn. Pun begitu, pihaknya terus berupaya melakukan beberapa item penyelesaian sampai rampung sehingga fasilitas ibadah ini dapat segera dimanfaatkan (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE