Demi Kesehatan, Jamaah Disarankan Tunda Umrah Sunat Berkali-Kali

- Aceh
  • Bagikan
Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin MSi, didampingi unsur Forkopimda dan pejabat terkait melepas jamaah calon haji di depan Masjid Agung Darussalihin Idi, Kamis (6/6) malam. Waspada/H. Muhammad Ishak
Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin MSi, didampingi unsur Forkopimda dan pejabat terkait melepas jamaah calon haji di depan Masjid Agung Darussalihin Idi, Kamis (6/6) malam. Waspada/H. Muhammad Ishak

IDI (Waspada): Jamaah calon haji (calhaj) diharapkan untuk menunda ibadah umrah sunat dan membadal umrah sebelum selesar wukuf di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna). Hal itu penting diingatkan agar jamaah fokus menyelesaikan puncak haji sejak 9-13 Dzulhijjah.

“Setelah umrah wajib, jamaah sebaiknya jangan mengejar umrah sunat dulu, tapi fokus dan persiapan diri menuju puncak haji, sehingga mampu melaksanakan seluruh rukun haji secara sempurna,” kata Pj Bupati Aceh Timur, Ir Mahyuddin MSi, usai Pelepasan 305 Jamaah Calhaj di Masjid Agung Darussalihin Idi, Kamis (6/6) malam.

Selain itu, jamaah juga diharap tidak melaksanakan ziarah keluar Kota Makkah, karena kemacetan berpotensi jemaah sulit untuk masuk kembali ke Kota Makkah. “Aparat kepolisian telah memperketat arus masuk ke Tanah Suci, jadi sebaiknya jamaah jangan keluar dari Kota Makkah,” timpa Mahyuddin.

Dengan tidak mengejar umrah sunat dan ziarah ke luar Kota Makkah, maka jemaah dapat menjaga kesehatan, keselamatan dan kenyamanan menjelang puncak haji. “Apalagi jamaah dari Aceh Timur tergabung dalam Kloter 10 Gelombang II. Hanya beberapa hari setelah melaksanakan umrah wajib sudah bersiap-siap ke Arafah untuk melaksanakan wukuf. Jadi sudah sewajarnya jamaah menyimpan tenaga untuk Armuzna,” urai Mahyuddin.

Jamaah lansia, lanjut dia, sebaiknya melaksakan salat di musallah hotel atau masjid terdekat, tidak perlu ke Masjidil Haram, karena dapat menurunkan kesehatan lansia di saat berjalan kaki dari terminal ke Masjidil Haram. “Untuk tawaf sunah di lantai dua atau lantai tiga sebaiknya dikurangi dulu sebelum puncak haji, supaya kesehatannya benar-benar terjaga,” demikian Mahyuddin.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur, H Salamina, terpisah mengimbau jamaah selama berada di Tanah Suci selalu membawa identitas atau pengenal beruoa smart card, gelang dan paspor. Hal ini agar dapat menunjukkan identitas lengkap di saat terjadi pemeriksaan aparat keamanan Arab Saudi sehingga tidak dianggap jamaah ilegal.

“Gelang identitas dan smart card juga menjadi petunjuk ketika jamaah terpisah dari rombongan, sehingga petugas PPIH dapat mengantarkannya ke hotel,” sebut H Salamina, sembari mengingatkan jamaah sering minum dengan campuran oralit. (b11).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *