Defisit APBK Aceh Selatan Kian Parah, DPRK Akan Panggil TAPD

- Aceh
  • Bagikan
Defisit APBK Aceh Selatan Kian Parah, DPRK Akan Panggil TAPD
Komisi II DPRK Aceh Selatan menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) terkait kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit parah dengan mengundang aktivis mahasiswa dan pegiat LSM, Rabu (8/1). (Waspada/Hendrik)

TAPAKTUAN (Waspada): Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) membahas kondisi keuangan daerah yang terus mengalami defisit cukup parah. Rapat tersebut berlangsung di Aula Rapat Bamus Lantai I Gedung DPRK, Jalan Syekh Abdul Rauf, Tapaktuan, Rabu (8/1).

RDPU ini dipimpin Alja Yusnadi, Anggota DPRK dari Partai Gerindra dan dihadiri Ketua DPRK Rema Mishul Azwa serta sejumlah anggota dewan. Selain itu, hadir pula perwakilan aktivis mahasiswa bersama organisasi kepemudaan lainnya serta pegiat lembaga swadaya masyarakat yang turut memberikan masukan terkait kondisi keuangan daerah yang sedang tak baik-baik saja itu.

Setelah mendengarkan berbagai pernyataan dari perwakilan masyarakat, Ketua DPRK Rema Mishul Azwa dan Alja Yusnadi bersama anggota dewan lainnya sepakat untuk memanggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) guna membahas dan menyelesaikan persoalan defisit yang sedang dihadapi daerah setempat.

“DPRK Aceh Selatan fokus untuk menuntaskan persoalan defisit ini. Kami akan segera memanggil TAPD untuk meminta penjelasan mengenai anggaran dan penyebab defisit yang terjadi. Salah satu solusi yang kami nilai perlu dilakukan adalah rasionalisasi anggaran, dengan memangkas dana rutin sebesar 30 persen,” ujar Alja Yusnadi dalam rapat tersebut.

Alja Yusnadi menambahkan bahwa apa yang disampaikan oleh aktivis, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan merupakan catatan penting yang harus segera ditindaklanjuti oleh seluruh anggota DPRK. Meskipun belum ada hasil audit resmi dari BPK-RI, Alja memprediksi bahwa defisit keuangan daerah tahun 2024 bisa mencapai angka lebih dari Rp100 miliar.

“Jangan ditanyakan berapa nominal pastinya sebelum hasil audit BPK-RI keluar. Namun berdasarkan prediksi kami, defisit bisa lebih dari Rp100 miliar,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Selatan, Rema Mishul Azwa, berterima kasih atas kehadiran dan partisipasi aktivis, mahasiswa, serta perwakilan pemuda dalam RDPU tersebut. Ia menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah defisit demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian yang telah diberikan oleh seluruh elemen masyarakat. DPRK Aceh Selatan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah defisit ini demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Kita semua harus bergerak bersama untuk mencapai tujuan tersebut,” tutup Rema Mishul Azwa.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, DPRK Aceh Selatan berharap dapat segera menemukan solusi yang tepat untuk memperbaiki kondisi keuangan daerah, guna memastikan pembangunan dan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik. (chm)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *