KUTACANE (Waspada): Musibah banjir bandang dan banjir sungai, yang terjadi pada sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, selain menerjang rumah warga dan menimbulkan korban jiwa, juga telah merusak ratusan hektare lahan pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan SP kepada Waspada, Rabu (9/11) mengatakan, berdasarkan pendataan, luas lahan masyarakat petani yang terdampak banjir di sembilan kecamatan mencapai 418,5 hektare. Dari jumlah itu tanaman yang berpotensi gagal panen (puso) mencapai 259 hektare.

Lahan pertanian yang rusak terimbas banjir ialah lahan warga petani untuk komoditi jagung dan padi, diperkirakan akan gagal panen. Terkait kerusakan lahan warga akibat banjir, Pj Bupati Syakir sudah mengarahkan Dinas Pertanian Agara untuk melakukan pendataan dan melaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Aceh, timpal Riskan. “Sementara untuk penanggulangan lahan puso, sudah kita lakukan pengusulan bibit dan pupuk ke Provinsi Aceh,” ucap Riskan.
Terpisah, Mus, salah seorang petani yang lahannya terdampak banjir, mengatakan satu hektare lahan miliknya mengalami gagal panen di Desa Rambung teldak.
“Dipastikan tahun ini saya gagal panen pak akibat dilanda banjir, karena lahan tanaman padi milik saya belum sempat dipanen,” katanya. Dia berharap kepada pemerintah agar secepat mungkin memberi bantuan penanggulangan bagi lahan petani yang sudah rusak akibat banjir.
Demikian juga halnya ungkapan warga Desa Jongar mengaku tanaman jagung mereka gagal panen Tahun ini namun mereka berharap agar pemkab melalui dinas terkait memberi bantuan penanggulangan bagi lahan petani yang sudah rusak akibat banjir.
Gagal panen meraka mengaku rugi, biaya berkebun cukup lumayan dananya, berkebun jagung salah satu sumber penghasilan untuk peningkatan ekonomi memenuhi kebutuhan hidup selama ini sebut mereka di sana.(cseh)