SINGKIL (Waspada): Di penghujung masa tugas Marthunis sebagai Penjabat Bupati Aceh Singkil, para penelpon gelap mulai marak melancarkan aksinya, dengan mencatut nama pimpinan tertinggi daerah tersebut.
Modus penipuan yang dilancarkan orang tak dikenal (OTK) ini, dengan mengatasnamakan sebagai Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis, dan meminta uang dengan jumlah jutaan rupiah, hingga pengancaman korban terhadap tindakan pelanggaran hukum.
Seperti yang dialami seorang warga di Kecamatan Gunung Meriah yang menjadi korban penipuan itu. Korban mengaku telah dihubungi melalui WhatsApp oleh pelaku, yang mengatasnamakan Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis.
Diungkapkannya, dalam pembicaraan melalui aplikasi WahtasApp itu, pelaku meminta uang dengan jumlah mencapai jutaan rupiah dan berdalih dengan janji-janji bahkan hingga memberikan ancaman kepada korban atas tindakan pelanggaran hukum.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Kabupaten Aceh Singkil Abdul Rahman, S.IKom, kepada Waspada.id, Sabtu (17/6) mengungkapkan, banyak laporan keresahan masyarakat dengan beredarnya modus penipuan yang mencatut nama pejabat daerah tersebut.
Ditegaskannya, bahwa Pj Bupati tidak pernah melakukan hal yang mencoreng nama pribadinya maupun daerah. “Pak Marthunis tidak akan pernah memanfaatkan jabatannya sebagai penjabat Bupati untuk kepentingan pribadinya. Apalagi untuk mencari keuntungan atau kekayaan, beliau selalu tidak akan menerima imbalan dalam bentuk apapun, kalau bukan haknya dan itu tabu baginya,” tegas Rahman.
Mewakili Pemerintah Kabupaten kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah mempercayai apabila ada yang menghubungi dengan mengatasnamakan pejabat atau ASN di Pemerintah kabupaten Aceh Singkil.
Baik dengan tujuan memberikan bantuan sosial atau bentuk apapun. Masyarakat jangan pernah melayani orang tak dikenal (OTK), yang meminta sejumlah uang dengan mengatasnamakan pejabat atau pegawai di lingkungan Pemkab Aceh Singkil.
“Sudah ada masyarakat yang mengaku jadi korban aksi penipuan tersebut, dan meminta sejumlah uang mengatasnamakan pejabat daerah,” ucap Rahman.
Kami minta para pejabat maupun masyarakat agar berhati-hati terhadap modus penipuan ataupun pemerasan yang mencatut nama pejabat daerah, pungkas Rahman. (B25)
