Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Cari Jejak Harimau, Tim BKSDA Sisir Pedalaman Aceh Timur

LEMBU DI MANGSA HARIMAU: Warga melihat lembu berlumuran darah dan mengalami luka cakar yang diduga diserang harimau sumatera di area PTPN I Julok Rayeuk Selatan, Gampong Panton Rayeuk T, Banda Alam, Aceh Timur, Minggu (26/3) lalu. Waspada/Ist.
LEMBU DI MANGSA HARIMAU: Warga melihat lembu berlumuran darah dan mengalami luka cakar yang diduga diserang harimau sumatera di area PTPN I Julok Rayeuk Selatan, Gampong Panton Rayeuk T, Banda Alam, Aceh Timur, Minggu (26/3) lalu. Waspada/Ist.

IDI (Waspada): Untuk melacak jejak harimau sumatera, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, menurunkan tim bergabung dengan lembaga mitra untuk melakukan penyisiran di Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.

Pasalnya, harimau sumatera telah memangsa sejumlah hewan ternak jenis kambing milik warga di Kecamatan Peunaron, dan ikut menyerang lembu warga di Banda Alam. Bahkan, bagian paha dan punggung lembu terluka hingga berlumuran darah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Cari Jejak Harimau, Tim BKSDA Sisir Pedalaman Aceh Timur

IKLAN

“Tim sudah tiga hari di Aceh Timur, melakukan penyisiran di daerah pedalaman, mulai Banda Alam hingga ke perbatasan Ranto Peureulak (timur) dan dari Banda Alam hingga ke Indra Makmu (barat),” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamarudzaman, kepada Waspada, Kamis (30/3).

Di Banda Alam, lanjutnya, tim melakukan observasi terhadap seekor lembu yang terluka. Berat dugaan, lembu tersebut mengalami luka akibat diterkam harimau sumatera. “Tim kita juga menganalisis wilayah dan hasilnya nanti akan dipelajari terkait tindak lanjut penanganan terhadap satwa dilindungi itu,” ujar Kamarudzaman.

Disinggung apakah pihak BKSDA akan menurunkan pawang harimau, dia mengatakan, perihal tersebut akan dipelajari terlebih dahulu. Namun pihaknya berharap masyarakat yang melihat dan mengetahui adanya gangguan harimau sumatera segera melaporkan, baik ke aparat keamanan, petugas BKSDA ataupun lembaga mitra.

“Jangan memburu, meracuni atau membunuh harimau sumatera, karena satwa liar ini dilindungi negara dan siapapun yang diduga membunuh dengan alasan apapun tetap akan dilaporkan ke aparat penegak hukum ditindaklanjuti,” sebut Kamarudzaman.

Dia mengajak, masyarakat untuk menjaga kawasan hutan yang menjadi habitat satwa dilindungi. “Ada beberapa faktor satwa dilindungi keluar dari habitatnya dan masuk ke pemukiman penduduk, diantaranya adalah menyempitnya habitat akibat pembukaan lahan yang tidak terkontrol,” pungkas Kamardzaman.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seekor sapi ditemukan terbaring dengan kondisi terluka di sekujur tubuhnya di area kebun milik PTPN I Julok Rayeuk Selatan, Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, Minggu 26 Maret lalu. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE