Cara Kami Menyegarkan Otak Di Bukit Tengkorak Cari Korban

  • Bagikan
Susunan dan tatanan batu domino yang dimainkan Group Bukit Tengkoran Mencari Korban, di Markas Besar PWI Abdya. Kamis (27/2).Waspada/Syafrizal
Susunan dan tatanan batu domino yang dimainkan Group Bukit Tengkoran Mencari Korban, di Markas Besar PWI Abdya. Kamis (27/2).Waspada/Syafrizal

Setiap orang memiliki cara tersendiri, untuk menyegarkan pikiran setelah seharian bergulat dengan pekerjaan. Bagi sebagian besar pekerja kantoran, melepas penat bisa dengan menyeruput kopi sambil mengobrol santai. Dapat juga dengan menggelar permainan santai yang menyegarkan. Misalnya permainan domino.

Demikian juga yang dilakukan para pekerja di ‘Nanggroe Breuh Sigupai’ Aceh Barat Daya (Abdya), yang berasal dari berbagai kalangan. Baik dari karyawan BUMN, institusi vertical, pengusaha, konsultan, pedagang, para PNS, para Kepala Desa (Kade), penyelenggara Pemilu, hingga para wartawan dari beragam media massa, yang ada di wilayah setempat.

Setiap harinya setelah melaksanakan ibadah sholat ashar, kisaran pukul 16.20 WIB, setelah mematikan layar computer dan lainnya, para pekerja yang tergabung dalam Group Bukit Tengkorak Mencari Korban’ tersebut, langsung menggelar ritual sore ayunan dan tataan batu domino, dengan mengambil tempat Markas Besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Abdya, kawasan Padang Hilir, Susoh.

Meja kayu di sana sudah familiar dengan suara ketukan batu domino yang ditata dan dikocok. Dengan ekspresi penuh semangat, mereka bersiap untuk permainan yang telah menjadi ritual harian tersebut. “Setelah seharian pusing dengan angka dan laporan, main domino itu seperti terapi. Santai tapi tetap menantang,” ungkap Bang Zul Suhu, salah seorang karyawan BUMN, yang dikenal sebagai salah seorang pemain santai tapi mematikan itu.

Menurut orang-orang sibuk itu, domino bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga ajang mempererat hubungan antar sesame yang berasal dari ragam pekerjaan yang berbeda. Saat pertandingan berlangsung, suasana menjadi lebih hidup. Ada tawa lepas saat seseorang salah strategi, ada sorakan ketika ada yang berhasil mengelabui lawan. “Domino ini bikin kita lebih akrab. Kadang kita terlalu serius di pekerjaan, tapi di sini, kita bisa bercanda dan melepas beban. Apalagi kita bermain di kantor pusatnya para wartawan, yang jauh dari politik dan hal-hal yang negative,” ujar Dek Jus, pengusaha hasil bumi di wilayah itu.

Cara Kami Menyegarkan Otak Di Bukit Tengkorak Cari Korban

Pak Keuchik, salah seorang Kepala Desa (Kades) dalam wilayah Abdya mengutarakan, menurut beberapa penelitian, permainan seperti domino dapat membantu meningkatkan daya ingat, fokus, serta keterampilan berpikir strategis. Namun bagi para pemain di kantor ini, manfaatnya lebih dari sekadar aspek kognitif. “Setelah main, otak rasanya lebih segar. Saat pulang, kita nggak kepikiran pekerjaan terus. Jadi besok paginya lebih siap menghadapi kerja lagi yang terasa kian berat,” sebut Pak Keuchik, pemain yang dikenal dengan gaya tidak pernah bisa dibaca lawan.

Meski permainan ini dimainkan dengan penuh semangat, satu hal yang disepakati bersama adalah bahwa ini bukan ajang perjudian atau pertaruhan. Tidak ada uang yang dipertaruhkan, tidak ada persaingan yang berlebihan. Hanya kesenangan, strategi dan kebersamaan. “Kita main bukan buat cari untung, tapi buat refreshing. Kalau ada yang kalah, paling cuma diminta bikin kopi untuk yang menang,” ujar Cek Yong, salah seorang pengusaha alat berat sukses.

Seiring waktu, pertandingan domino ini menjadi ritual sore yang mengasikkan dan selalu dinantikan para orang-orang sibuk itu. Bahkan, jika Markas PWI Abdya telat dibuka, karena ada satu dan lain hal. Para pekerja yang mencari penyegaran otak itu rela menjemput kunci Markas ke Sekretaris PWI Abdya dimanapun berada. “Kita butuh otak yang segar dan menyenangkan,” ujar Bang Sai, salah seorang perwira di institusi vertical di Abdya. Beliau dikenal pemain yang ahli mengecoh dengan strategi menyerang dan bertahan.

Menurut Bang Fah, salah seorang pegawai Kementrian yang bertugas di Abdya, permainan domino di Markas PWI Abdya oleh para pekerja yang tergabung dalam group ‘Bukit Tengkorak Mencari Korban’, semata-mata bertujuan menyegarkan fikiran dari segala masalah yang menimpa. Baik itu urusan kerjaan, maupun urusan lainnya. “Sangat salah jika orang yang tertekan lari ke narkoba. Itu sangat berbahaya. Selain merugikan diri, juga merugikan banyak orang. Banyak cara untuk menyegarkan fikiran dan otak kita. Salah satunya, permainan domino yang menantang. Mari gabung bersama kami di ‘Bukit Tengkoran Mencari Korban,” ajaknya. WASPADA.id/Syafrizal


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Cara Kami Menyegarkan Otak Di Bukit Tengkorak Cari Korban

Cara Kami Menyegarkan Otak Di Bukit Tengkorak Cari Korban

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *