KOTA JANTHO (Waspada): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Camat Baitussalam menyerahkan bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (BCPP) tahap II tahun 2024 kepada 1.515 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk 13 Gampong di Kecamatan Baitussalam.
BCPP tersebut disalurkan, melalui Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pos Indonesia di Baitussalam, Aceh Besar, Jum’at (8/3).
Camat Baitussalam Syarifuddin menyampaikan, bantuan beras CPP itu adalah program pemerintah sebagai salah satu upaya mengurangi kemiskinan khususnya di Baitusalam, dan CPP ini disalurkan kepada KPM masyarakat 13 Gampong di Baitussalam.

“Bantuan berupa beras 10 kilogram diberikan kepada KPM melalui program Bantuan Pangan Beras CPP dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) yang disalurkan oleh Perum Bulog,” ujarnya usai menyerahkan bantuan beras CPP secara simbolis.
Syarifuddin mengatakan, bantuan beras CPP tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Indonesia Joko Widodo untuk menjaga stabilitas pangan dan menekan angka inflasi di Indonesia.
Selain itu, bantuan beras merupakan upaya untuk mengantisipasi krisis pangan di akhir tahun hingga awal tahun 2024.
Menurutnya, bantuan beras CPP ini diberikan sebagai upaya pemerintah dalam membantu masyarakat dan meringankan beban ekonomi mereka, bantuan ini yang tergolong miskin dan kurang mampu serta membutuhkan bantuan pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
“Semoga bantuan beras CPP ini menjadi manfaat bagi masyarakat Baitussalam secara khusus kepada 1.515 KPM,” ucapnya.
Dengan bantuan yang diberikan oleh pusat tersebut Syarifuddin berharap, bisa bermanfaat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang sedang berat saat ini.
“Semoga dengan bantuan beras CPP ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bisa mengurangi beban ekonomi masyarakat Baitussalam, apalagi saat ini kita sedang dalam krisis inflasi,” pintanya.
“Selain itu penyaluran bantuan beras CPP ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan dengan sasaran sebagai upaya untuk melindungi produsen dan konsumen akibat gejolak harga pangan dan mengendalikan dampak inflasi, kemiskinan stunting dan gizi buruk,” pungkasnya. (b05)