BWS Sumatera-I Provinsi Aceh Perbaiki 6 Tebing Sungai Di Aceh Utara

- Aceh
  • Bagikan

ACEH UTARA (Waspada): Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera-I mulai April 2022 perbaiki 6 tebing sungai yang jebol akibat diterjang banjir pada Desember 2021 dan Desember 2022 di Kabupaten Aceh Utara, dengan anggaran nyaris mencapi Rp.30 miliar. Ke 6 titik tanggul sungai tersebut berada di Krueng Keurutoe dan Krueng Pase.

Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf di lokasi pembangunan tebing sungai Krueng Keureutoe di Gampong Paya Berandang, Kecamatan Tanah Luas kepada Waspada, Selasa (19/4) pagi menyebutkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan pembangunan tebing sungai yang jebol akibat banjir di sungai Krueng Keureutoe dan sungai Krueng Pase.

“Kita terus memantau supaya pelaksanaan pembangunan tebing sungai yang jebol akibat banjir di Aceh Utara cepat terlaksana. Dengan cepat dilaksanakan pembangunan tanggul yang jebol tersebut, masyarakat tidak merasa was-was walau diguyur hujan. Apabila tanggul itu belum diperbaiki, hujan sedikit saja langsung digenangi banjir karena luapan air sungai,” sebut Fauzi Yusuf kepada Waspada.

Tanggul yang jebol di Gampong Paya Berandang, Kecamatan Tanah Luas merupakan titik terparah karena tanggul sungai tersebut letaknya berdampingan dengan jalan Nasional Medan-Banda Aceh. Jika tanggul ini tidak diperbaiki, maka setiap terjadi musim penghujan dipastikan luapan air sungai akan menggenangi jalan nasional.

“Ini salah satu titik paling parah karena letaknya di sisi jalan negara. Kalau terjadi luapan air sungai dan menggenangi badan jalan negara, maka lintas Aceh-Sumatera macet total. Semua kendaraan dipastikan tidak bisa lewat sepeeti yang terjadi beberpa waktu lalu,” kata orang nomor dua di Aceh Utara itu.

Kepada Waspada, Selasa (19/4) pagi, Fauzi Yusuf juga mengatakan, kalau pihaknya bersama dengan Kepala Bidang Sumber Daya Air, Jaffar dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengunjungi ke 6 titik lokasi tanggul yang jebol akibat akibat banjir akhir tahun lalu.

“Di Sungai Krueng Keureuot ada dua titik tanggul yang jebol yaitu Paya Beranang, Kecamatan Tanah Luas, dan Gampong Gunci di Kecamatan Payabakong. Sedangkan 4 titki lainnya berada dalam wilayah Kecamatan Samudera,” katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Jaffar dari Dinas PUPR Aceh Utara kepada Waspada menjelaskan, di Gampong Paya Berandang panjang tebing sungai yang dibangun mencapai 170 meter. Tebing sungai ini sudah pernah diperbaiki dua kali secara darurat oleh BPBD Aceh Utara dan secara swadaya masyarakat pada Desember 2020.

Kemudian sebut Jaffar, pada Desember 2021 terjadi kerusakan kembali sehingga Balai Wilayah Sungai Sumatera-I melakukan pengecekan ke lapangan bersama-sama dengan petugas Sumber Daya Air dari Aceh Utara di 11 titik tanggul yang rusak akibat diterjang banjir. Dari 11 titik tanggul yang jebol itu, hanya 6 titik yang terealisasi anggaran pada tahun 2022.

“Dua titik di Sungai Krueng Keureutoe dan 4 titik di Sungai Krueng Pase. Informasi dari petugas balai di lapangan, kebutuhan anggaran di 6 titik tersebut nyaris mencapai Rp.30 miliar. Namun dalam perjalanan mereka akan menghitung ulang. Sementara yang kita usulkan sebelumnya untuk 11 titik dengan kebutuhan anggaran Rp.73 miliar,” katanya.

Selain di Paya Berandang, Kecamatan Tanah Luas. Tanggul di Gampiong Blang Gunci Kecamatan Payabong juga merupakan titik paling parah. Di sana terjadi kerusakan spanjang 300 meter dengan kondisi kritis. Tanggul sungai ini belum diperbaiki karena masih harus menunggu selesai pekerjaan di Gampong Paya Berandang.

Kepada Waspada, Jaffar juga menjelaskan, 4 titik lainnya berada si sungai Krueng Pase yaitu di Gampong Mancang, Teupin Ara, Baroe, dan Gampong Tanjong Awe, Kecamatan Samudera. “Sebenarnya da cukup banyak titik tanggul yang rusak di kecamatan lainnya dalamwilayah Aceh Utara, hanya saja tidak terakomodir anggaran di tahun 2022,” sebut Jaffar.

Sesuai informasi yang diperolehnya dari Camat Samudera, sebut Jaffar, selain perbaikan tebing dungai di 4 titik yang telah disebutkan tadi, ada pekerjaan lainnya di Kecamatan Samudera untuk penanggulangan banjir dari Pemerintah Provinsi Aceh pada tahun ini yaitu desain penanggulangan banjir Krueng Pase dari Hulu ke hilir.

“Berbicara kewenangan ini merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh. Namun pada tahun 2022, Pemprov Aceh tidak memiliki anggaran, karena itu Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib memohon bantuan kepada Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera-I Provinsi Aceh, karena itu Pemerintah Pusat menganggarkan anggaran untuk Aceh Utara untuk penanggulangan banjir. Alhamdulillah tahun ini terealisasi anggaran untuk 6 titik, sisanya akan dianggarkan kembali pada tahun berikutnya. Ada juga perbaikan yang berada di Aceh Utara di bawah kewenangan BPBD yang saat ini sudah dilakukan pelelangan,” sebut Jaffar.

Menjawab Waspada, Jaffar menjelaskan, pembanginan tebing sungai di 6 titik tersebut baik di Sungai Krueng Keureutoe maupun Sungai Krueng Pase semuanya menggunakan material batu gajah. Pekerjaan pembangunan ke 6 titik tanggul jebol akibat banjir tersebut membutuhkan waktu 1 bulan. Namun jika terjadi hujan waktu satu bulan tidak cukup terutama terjadi kendala pada saat pengambilan material. (b07)

  • Bagikan