KUTACANE (Waspada): Dukungan perang terhadap narkoba yang dicanangkan Bupati HM Salim Fakhry di Aceh Tenggara semakin meluas menyusul datangnya dukungan dari berbagai pihak.
Dukungan perang terhadap peredaran narkoba yang ditabuh Bupati Salim Fakhry tersebut, datang dari Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub SH dan Kapolres Aceh Tenggara yang baru menjalani acara Sertijab di Banda Aceh, AKBP Yulhendri, Kamis (10/4).
Kepada Bupati, Muslim Ayub dan Kapolres Julhendri menyatakan, penuh terhadap genderang perang terhadap peredaran narkoba yang ditabuh Bupati bersama Wakil Bupati dr.Heri Al Hilal dan Ketua DPRK Agara, Denny Febrian Roza.
Usulan perang terhadap narkoba itu, berawal dari masukan dari berbagai elemen masyarakat di bumi Sepakat Segenep yang merasa resah terhadap peredaran narkoba beserta dampak yang ditimbulkannya.
Selain mengganggu keamanan dan kenyamanan serta iklim usaha bagi warga, peredaran narkoba juga membuat petani dan peternak merasa tak aman dan tak nyaman dalam berusaha.
Pasalnya, hasil bumi berupa jagung, kakao, sawit, getah karet dan berbagai tanaman perkebunan, pertanian dan perikanan lainnya kerapkali hilang dicuri maling.
Maraknya pencurian terhadap hasil perkebunan, pertanian dan perikanan membuat warga terutama dari kelangan petai dan pengusaha merasa tak nyaman dan selalu merasa resah.
Sebab itu dan untuk mencegah agar tidak terjadi situasi yang lebih parah, ujar Bupati Salim Fakhry, pihak Pemkab, melakukan terobosan dan ide untuk menabuh genderang perang terhadap narkoba di bumi Sepakat Segenep Aceh Tenggara.
Untuk mendukung agar program perang terhadap peredaran narkoba berjalan sesuai harapan, Bupati, Wakil Bupati, Sekdakab dan Ketua DPRK serta elemen masyarakat lainnya, dalam waktu dekat, sepakat menggelar pemeriksaan terhadap urine ASN yang berada di bawah lingkungan Pemkab Agara.
Test atau pemeriksaan urine terhadap Aparatur Sipil Negara itu juga sangat diperlukan, selain untuk mendukung memutus mata rantai peredaran narkoba di Agara, juga agar ASN disiplin dan bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Munculnya ide dan terobosan perang terhadap narkoba, sangatlah wajar dan mendesak untuk dilakukan, mengingat penghuni Lapas Kelas II B Kutacane juga, saat ini lebih banyak dihuni warga yang terlibat urusan narkoba.
“Mereka juga warga Agara dan bagian dari kita juga, karena itu korban narkoba tersebut perlu diperhatikan dan dibina agar kembali seperti warga lainnya yang tak terdampak narkoba,” ujar Bupati Salim Fakhry.
Saya sangat yakin, lanjut Bupati, dengan komitmen dan dukungan Yulhendri yang baru dipercayakan Kapolri sebagai Kapolres Aceh Tenggara, jika program Pemkab perang terhadap peredaran narkoba tercapai sesuai harapan.(cseh)