Yusran,S.Sos,MH, Komisaris BUMD Kwala Simpang Petroleum.Waspada/Ist
ACEH TAMIANG (Waspada): Pengelolaan sumur minyak yang diberikan Pertamina kepada BUMD Kwala Simpang Petroleum yang merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang hingga saat ini masih mengesankan kurang serius dalam pengelolaan sumur – sumur minyak tersebut.
Ironisnya,perjalanan dalam pengelolaan sumur minyak ini sudah berjalan lebih kurang tiga tahun,bahkan sejak April 2023 juga sudah dilakukan penyerahan pelaksanaannya melalui PT Tamiang Raya Energi (TRE) sebagai operator pelaksana dari sumur – sumur minyak yang sudah diperoleh oleh BUMD Kwala Simpang Petroleum serta dikabarkan sebelumnya operasionalnya sudah mulai aktif pada 1 Desember 2023 lalu lapangan sumur minyak Kuala Simpang Timur.
Kesepakatan Kerja Sama Operasi (KSO) antara BUMD PT Kwala Simpang Petroleum dengan pihak PT Pertamina pada 6 April 2023, PT Kwala Simpang Petroleum mengelola 31 sumur di area Kuala Simpang Timur dan Bukit Tiram dengan produksi dasar yang ditetapkan PT Pertamina sebesar 29 barel per hari.
Informasi diperoleh, PT TRE sekarang ini masih beroperasi mengelola sumur minyak tersebut,disebut-sebut telah menambah para pekerja dan kebutuhan prasarana untuk produksi beberapa sumur minyak yang sudah dikontrakkan oleh BUMD Kwala Simpang Petroleum kepada PT TRE selaku operator pelaksana.
Bahkan pada tahun 2024 lalu sempat muncul ke publik bahwa dalam pengelolaan sumur minyak milik PT Pertamina EP Rantau oleh BUMD Kwala Simpang Petroleum mengalami kerugian, serta terhutang terhadap target produksi minyak mentah terhadap PT Pertamina karena pengelolaannya belum maksimal.
Seperti diketahui, untuk mengelola sumur minyak tersebut, BUMD PT Kwala Simpang Petroleum melakukan joint venture company atau usaha patungan dengan PT Labang Donya yang berkedudukan di Jakarta sehingga lahir perusaan baru PT Tamiang Raya Energi dengan komitmen 51 persen saham BUMD dan 49 persen PT Labang Donya.
Dalam perjanjian KSO antara PT Kwala Simpang Petroleum dan PT Labang Donya, PT Labang Donya membiayai semua kebutuhan KSO 31 sumur minyak tersebut. Dari 31 sumur yang diberikan PT Pertamina untuk di kelola baru dua sumur aktif dan dua sumur intermiten yang baru dikelola PT Tamiang Raya Energi sehingga produksi tidak tercapai sesuai target dasar yang diberikan Pertamina.
Terkait hal ini, Komisaris BUMD Kwala Simpang Petroleum, Yusran, S.Sos, MH yang dikonfirmasi Waspada Senin (3/2) mengakui, pengelolaan sumur minyak melalui PT TRE dinilainya masih berjalan lamban, “jadi untuk belum bisa memenuhi PAD bagi Pemkab Aceh Tamiang,” ujarnya.
Yusran menegaskan juga,dalam pengelolaan sumur minyak ini sudah berlangsung lama,tetapi belum pernah duduk rapat bersama yakni antara BUMD Kwala Simpang Petroleum dan PT TRE tentang sejauh mana sudah tahapan pengelolaan dan hasil produksinya.
Menyangkut informasi berkembang selama ini,PT TRE sudah mulai bekerja intens dengan menambah tenaga kerja dan kebutuhan prasarana lainnya, Yusran mengemukakan,pihaknya belum mengetahui pasti karena kurang terbangun komunikasi yang baik dengan manajemen PT TRE. “Tapi kalau ada komunikasi dengan Direktur BUMD Kwala Simpang Petroleum itu saya tidak tahu,karena tidak disampaikan kepada kita selaku Komisaris dari BUMD dimaksud,” tegasnya.
Yusran menyebutkan,bila ada proses atau tahapan untuk pelaksanaan kegiatan sumur minyak tersebut,tentunya harus melalui mekanisme yang telah ditetapkan antara lain adanya pembukaan pelelangan secara terbuka melalui lembaga yang sudah ditentukan untuk kebutuhan pelaksana operasional lapangan.
“Ini kita tidak tau sejauh mana sudah pekerjaannya dan hasil produksinya yang dicapai oleh PT TRE, jika kondisi tidak saling percaya dan kurang keterbukaan,saya berharap kepada Bupati Aceh Tamiang dapat melakukan evaluasi kinerja PT TRE,bila mungkin dilakukan pergantian operator pelaksana terhadap sumur – sumur minyak Pertamina yang diberikan untuk BUMD ini,” tegas Yusran lagi.
Sementara itu,Direktur BUMD Kwala Simpang Petroleum,Fauzi,SH yang dikonfirmasi terkait pengelolaan sumur minyak oleh PT TRE tersebut dengan singkat mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari PT TRE, “nanti saya sampaikan bila sudah ada data tentang pencapaian produksi maupun menyangkut tahapan pekerjaannya,” sebut Fauzi.(b15).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.