Scroll Untuk Membaca

Aceh

Bukhari: Hentikan Ghibah Sesama Muslim Dalam Pilkada

Menang Atau Kalah, Kita Semua Saudara

Bukhari: Hentikan Ghibah Sesama Muslim Dalam Pilkada
Akademisi Hukum dari Kampus IAIN Lhokseumawe, Dr. Bukhari, M.H.,CM. Ist

“Siapapun yang menang Pilkada, kita semua menang. Sebaliknya, jika satu muslim kalah, kita semua ikut kalah. Sebab, muslim yang satu dengan muslim lainnya adalah satu tubuh.”

KALIMAT di atas penting disampaikan sebagai seruan untuk segera menghentian praktik ghibah dan saling menjatuhkan di tengah dinamika Pilkada Aceh. Dalam situasi politik seperti ini, masyarakat Aceh harus menjunjung tinggi semangat persaudaraan dan kebersamaan antar sesama muslim.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bukhari: Hentikan Ghibah Sesama Muslim Dalam Pilkada

IKLAN

Seruan ini menjadi penting untuk disampaikan, karena melihat kondisi memanasnya atmosfer politik menjelang Pilkada Aceh 2024, di mana isu-isu negatif dan serangan pribadi mulai menyeruak di berbagai platform sosial media. Dalam kontek ini seluruh elemen masyarakat diajak untuk menjadikan Pilkada sebagai ajang kompetisi sehat yang tetap berlandaskan pada ajaran Islam.

“Kita sedang berada di bulan Maulid Nabi, di mana seharusnya kita mengedepankan akhlak Rasulullah dalam berinteraksi dengan sesama, termasuk dalam berpolitik. Pilkada yang bernuansa Islam adalah Pilkada yang damai, sejuk, dan jauh dari fitnah. Inilah yang harus menjadi teladan bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia,” sebut Akademisi Hukum dari Kampus IAIN Lhokseumawe, Dr. Bukhari, M.H.,CM, Kamis (19/9) siang.

Provinsi Aceh, kata Bukhari, sebagai provinsi yang menerapkan syariat Islam, memiliki tanggung jawab moral lebih besar untuk menunjukkan bahwa demokrasi bisa berjalan dengan santun dan bermartabat sesuai dengan ajaran Rasulullah.

“Jadikan Aceh sebagai contoh dalam hal Pilkada yang sesuai syariat. Apalagi ini momentum yang tepat dengan bulan Maulid. Ini panggilan bagi kita semua untuk kembali ke akhlak Islam.”

Akademisi dari Kampus Peradaban itu berharap bahwa siapapun yang terpilih dalam Pilkada Aceh nantinya, masyarakat dapat menerima hasilnya dengan lapang dada. “Menerima hasil Pilkada dengan ikhlas adalah bagian dari iman. Kita semua satu dalam ukhuwah Islamiyah, dan kita harus menjaga persaudaraan ini di atas kepentingan politik,” kata Bukhari.

Ajakan ini diharapkan mampu meredakan ketegangan politik yang kerap kali memicu perpecahan, serta menjadi dorongan bagi masyarakat Aceh untuk mempraktikkan politik yang berintegritas dan berlandaskan nilai-nilai ke-Islaman.

Maimun Asnawi, S.HI.,M.Kom.I

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE