Scroll Untuk Membaca

Aceh

BPJN Aceh Abaikan Perbaikan Drainase Jalan Nasional Kutacane-Medan

Badan jalan nasional digenangi banjir, bahkan setiap hujan turun jalan tersebut menjadi langganan banjir, di Desa Terutung Seperai Kecamatan Bambel. Waspada/Seh Muhammad Amin
Badan jalan nasional digenangi banjir, bahkan setiap hujan turun jalan tersebut menjadi langganan banjir, di Desa Terutung Seperai Kecamatan Bambel. Waspada/Seh Muhammad Amin

KUTACANE (Waspada): Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN} Aceh mengabaikan perbaikan drainase jalan Nasional Kutacane-Medan.

“Tidak adanya upaya perbaikan drainse tersebut, kerapkali menyebabkan banjir dan menggenangi badan jalan nasional mulai dari Kute (desa) Bambel, Desa Terutung Seperai, Desa Terutung Megakhe, Desa Biak Muli dan beberapa wilayah lainnya yang mengakibatkan arus lalu lintas terganggu dan berisiko tinggi bagi keamanan serta keselamatan masyarakat,” kata Jainal, salah seorang pengguna jalan saat ditemui Wartawan Waspada.id, Jumat, (31/5).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BPJN Aceh Abaikan Perbaikan Drainase Jalan Nasional Kutacane-Medan

IKLAN

Tergenangnya badan jalan tersebut, juga menjadi pemandangan umum yang mudah ditemukan sepanjang jalan nasional, ini tentu sangat mengganggu kelancaran dan kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintas. Sayangnya kata dia, kondisi tersebut terkesan masih dibiarkan tanpa adanya upaya dari pihak berkompeten untuk melakukan perbaikan.

Menyikapi kerapnya banjir dan menggenangi badan jalan nasional tersebut, Anggota DPR RI, HM Salim Fakhry, SE, MM didampingi Ketua DPRK Agara, Denny Febrian Roza saat konfirmasi Waspada.id, Jumat (31/5) mengatakan, sangat menyayangkan atas kurangnya kepedulian BPJN Aceh untuk melakukan perbaikan drainse jalan nasional ini.

Salim Fakhry menilai selama ini pihak BPJN kurang memperhatikan drainase yang sudah menahun dibiarkan selalu tergenang banjir. Menurutnya, tergenangnya ruas jalan nasional akibat kurang berfungsi drainase, sehingga terjadinya luapan banjir.

Meluapnya banjir pagi ini yang menggenangi badan jalan nasional disebabkan kurangnya berfungsi drainase. Oleh karena itu, ia berharap kepada Pemerintah Pusat melalui BPJN Wilayah Aceh harus segera melakukan perbaikan drainase yang bila ini dibiarkan dipastikan badan jalan nasional tersebut akan hancur (rusak parah).

“Perbaikan jalan tersebut dilakukan guna terjaminnya asas keamanan dan keselamatan transportasi sebagaimana amanah Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, tentang Jalan,” kata Salim Fakhry yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Aceh Tenggara itu.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen PPK BPJN I Wilayah 3 Aceh, Jaya Yuliadi ST, saat dikonfirmasi Waspada.id, melalui WhatsApp, Jumat (31/5) menuliskan, “Waalaikumsalam bang seh.. Banjir di bambel saat ini yang sedang terjadi permasalahannya bukan karena kita sudah bersihkan atau perbaiki saluran.. Memang akibat curah hujan beberapa hari, dimana puncak derasnya curah hujan mulai semalam yang mengguyur kotacane.. Selain air dari curahan hujan lebat, luapan air dari jembatan kuning menyebabkan debit air tidak tertampung dalam saluran yang ada. Untuk ruas jalan bts. Aceh Tenggara/kutacane – Medan diluar kapasitas kami menjawab bang. (cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE