Scroll Untuk Membaca

Aceh

BPBD Imbau Warga Waspada

TNI/Polri dan warga bergotongroyong membersihkan dahan kayu yang tumbang hingga menutupi badan jalan lintas Peureulak - Lokop di Gampong Alur Pinang, Peunaron, Aceh Timur, baru-baru ini. Waspada/Muhammad Ishak
TNI/Polri dan warga bergotongroyong membersihkan dahan kayu yang tumbang hingga menutupi badan jalan lintas Peureulak - Lokop di Gampong Alur Pinang, Peunaron, Aceh Timur, baru-baru ini. Waspada/Muhammad Ishak

IDI (Waspada): Pemerintah mengimbau masyarakat khususnya pengguna jalan untuk waspada dan meningkatkan kehati-hatian ketika melintasi jalan lintas kawasan perbukitan dan pegunungan. Pasalnya, memasuki musim penghujan kerap terjadi longsor dan tumbangnya pohon ke badan jalan.

“Tanah bukit kerap terjadi longsor, bahkan pohon-pohon besar juga berpotensi tumbang hingga menutupi badan jalan. Oleh karenanya, masyarakat perlu meningkatkan kehati-hatian,” kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashadi SE MM, kepada Waspada, Selasa (1/10).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BPBD Imbau Warga Waspada

IKLAN

Menyikapi musim penghujan yang diperkirakan terjadi antara Oktober hingga akhir tahun, Ashadi mengingatkan para kepala desa untuk mensosialisasikan bahaya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat mengintainya, baik banjir, tanah longsor, angin kencang dan pasang purna.

“Baru-baru ini terjadi angin puting beliung yang mengakibatkan puluhan rumah rusak di Peureulak Timur dan Peureulak. Sebelumnya juga terjadi tumbangnya pohon hingga memacetkan jalan lintas provinsi di kawasan Peunaron – Lokop,” sebut Ashadi.

Oleh sebabnya, masyarakat perlu diberikan pemahaman terkait potensi bencana alam. “Langkah pertama adalah mengedukasi masyarakat dalam setiap kesempatan dan pertemuan tentang cuaca buruk yang berpotensi terjadi bencana alam. Tapi masyarakat perlu menyelamatkan diri dengan cara berlindung saat terjadi bencana alam, baik angin kencang atau banjir,” urai Ashadi.

Untuk pencegahan dini, kepala desa diharapkan membudayakan kembali gotongroyong di desa, seperti membersihkan parit jalan, gorong-gorong dan saluran irigasi. “Ini perlu, sehingga air kiriman tidak menimbulkan luapan yang dapat memicu banjir hingga masuk ke rumah-rumah penduduk,” demikian Ashadi. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE