KUTACANE (Waspada): Untuk menormalkan aktivitas belajar mengajar yangs empat terganggu paska dihantam banjir sungai, pihak BPBD Aceh Tenggara mulai membantu mlakukan pembersihan beberapa sekolah yang terendam lumpur tebal.
Pantauan Waspada.id, beberapa sekolah yang dibersihkan pihak BPBD akibat terendam lumpur yang terbilang tebal tersebut, umumnya gedung sekolah SD dan SMP di Kecamatan Bambel dan di Kecamatan Bukit Tusam.
Kendati personil dan alat milik BPBD terus turun ke lapangan dan membersihkan lumpur tebal dari beberapa sekolah dan fasilitas umum lainnya, namun sampai hari ini belum semua sekolah dasar yang terendam air dan lumpur tebal selesai dibersihkan phak berkompeten, kendati pihak sekolah beserta dewan guru ikut melakukan pembersihan.
Kadis Pendidikan dan Pengajaran, Bakri Saputra melalui Kabid SMP Habibi kepada Waspada, Jumat (7/1) mengatakan, sekolah yang banyak terdampak banjir dan terendam lumpur tebal itu, umumnya gedung SD, sedangkan sekolah SMP hanya satu unit yakni SMP 1 Bambel.
Sedangkan sekolah yang sempat dan masih terendam lumpur tebal paska jadis asaran banjir sungai Lawe Ketuban (Lawe Kinga) yakni, SDN Kuta Buluh, SDN 2 Kuning dan beberapa SD lainnya di Kecamatan Bambel.
Kepala SD Kuta Buluh, Hendra Sumardi mengatakan, sampai Jumat (7/1) ini, setelah mendapat bantuan dari pihak BPBD,kondisi ruangan SD di kecamatan Bambel yang sempat terendam air dan lumpur tebal tersebut, mulai bersih seperti semula.
Namun demikian, jika hujan lebat turun dipastikan lumpur setebal 30 cm di halaman sekolah SDN Kuta Buluh, kembali akan terendam lumpur bahkan akan masuk kembali ke ruangans ekolah yang telah dibersihkan pihak sekolah, BPBD, Satpol PP dan pihak TNI.
Karena halaman sekolah masih direndam lumpur tebal, aktivitas belajar mengajar di SDN Kuta Buluh, untuk smeentara waktu terpaksa diliburkan sambil menunggu halamans ekolah terbebas dari lumpur tebal yang tak bisa dilewati anak sekolah tersebut.
Agar aktivitas belajar mengajar kembali lancar seperti semula, Hendra Sumardi dan aktivitis Rudi Tarigan bersama dewan guru lainnya, meminta pihak berkompeten membantu mendatangkan alat berat untuk menyingkirkan lumpur tebal dari halaman SD Kuta Buluh. “Jika dengan cara manual membersihkan halaman sekolah dari lumpur tebal, bisa memakan waktu cukup lama, karena itu harus dibantu dengan alat berat,” ujar Hendra dan Rudi tarigan.
Kalaksa BPBG Aceh Tenggara, Nazmi Desky kepada Waspada.id, Jumat (7/1) membenarkan, jika pihaknya sejak malam kejadian banjir sungai, telah menurunkan alat berat untuk meminimalisir dampak banjir dan lumpur tebal di lokasi terdampak banjir.
Lokasi yang dibersihkan itu, mulai dari fasilitas umum seperti tanggul, pemukiman penduduk, ponpes, pasar tradisional,fasiltas pendidikan seperti sekolah SD dan SMP,” selain lumpur di dalam ruangan sekolah, pihak BPBD juga menurunkan kenderaan untuk membersihkan lumpur di teras sekolah SD yang terdampak banjir.(b16)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
