Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Boat Antar Cadangan Beras Pemerintah Kecelakaan

Di Sungai Pedalaman Aceh Timur

Boat Antar Cadangan Beras Pemerintah Kecelakaan
KECELAKAAN SAAT LEWATI BATU KATAK: Akibat kecelakan boat saat mengarungi sungai, boat bermuatan bantuan CBP terbalik dan Di Sungai Pedalaman Aceh Timur gagal didistribusikan ke KPM Gampong HTI Ranto Naru, Simpang Jernih, Aceh Timur, Sabtu (3/2). Waspada/Ist

IDI (Waspada): Boat bermuatan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) gagal didistribusikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) HTI Ranto Naru. Pasalnya, boat mengalami kecelakaan saat melewati Batu Katak di Sungai Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (3/2) sekira pukul 13:00.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun boat milik Suasah itu mengalami kerusakan parah di bagian lambung depan, bahkan boat nyaris tenggelam ke dasar sungai.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Boat Antar Cadangan Beras Pemerintah Kecelakaan

IKLAN

“Air sungai saat ini besar, sehingga potensi kecelakaan boat yang melintas sangat tinggi,” kata Rustam, tokoh masyarakat Simpang Jernih.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, PT Pos Langsa menyalurkan bantuan CBP ke KPM di Kantor Camat Simpang Jernih, sekira pujul 09:00 Wib. Mengingat KPM dari Gampong HTI Ranto Naru sulit menjangkau ke Pusat Ibukota Kecamatan Simpang Jernih, maka bantuan CBP diterima kepala desa dan diangkut dengan menggunakan boat ke HTI Ranto Baru.

Untuk mencapai desa dimaksud, kepala desa harus menggunakan jasa sampan mesin (getek–red) menelusuri aliran sungai lebih dari dua jam. Sesampai di lokasi, warga harus menggotong beras dengan berjalan kaki menuju pemukiman penduduk lebih dari sejam.

“Ada 59 goni bantuan CBP yang diangkut menuju HTI Ranto Naru. Tiba-tiba dalam perjalanan boat oleng dan menghantam Batu Katak hingga mengalami kebocoran di lambung bagian depan,” urai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Simpang Jernih, Zainuddin.

Melihat bagian lambung bocor, lanjut Zainuddin, kemudian operator boat bergegas mencoba mengendalikan kembali boat untuk mencapai tepi sungai. Akibat kebocoran dibagian lambung, air masuk dengan cepat ke dalam boat.

Sesampai di tepi sungai, operator boat memutuskan untuk memperbaiki boat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju HTI Ranto Naru.

“Berdasarkan pengakuan operator boat, bantuan besar dari pemerintah untuk enam KPM tidak dapat dikonsumsi, karwna terendam air yang masuk ke dalam boat setelah boat mengalami kecelakaan,” sebut Zainuddin.

Pihak desa berharap agar pihak Bulog mengganti bantuan CBP untuk enam KPM yang basah dan tidak bisa dimanfaatkan lagi, karena beras mereka terendam banjir,” timpa Zainuddin, seraya menandaskan, sisa bantuan CBP lain yang diangkut dengan boat yang sama didistribusikan ke KPM di HTI Ranto Naru. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE