BANDA ACEH (Waspada): Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh bekerja sama dengan Pemko menggelar patroli gabungan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba dan penyandang masalah kesejahteraan sosial di ibu Kota Provinsi Aceh.
Patroli gabungan yang dimulai pukul 22.00 Wib, Sabtu (26/10/24) malam, itu diikuti oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, ST, ME, Pj Sekda Bachtiar, Pj. Asisten II Ridha, Asisten III Faisal, S.STP, Plt Kasatpol PP Aceh Nasir, Kepala BNNK Banda Aceh Kombes Pol Zahrul Bawadi, SH, MM, Kasatpol PP Banda Aceh Muhammad Rizal, S.STP, M.Si, Kadis Sosial, personil Polresta, Polda Aceh, Satpol PP dan WH Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh, serta Pomdam IM.
Lokasi yang dirazia yakni, jembatan Peunayong, penginapan/kos-kosan Kampung Baro, dan lokasi eks Terminal Keudah.
Pada saat dilakukan razia ditemukan alat hisap sabu/bong di bawah Jembatan Peunanyong dan di tiga lokasi razia berhasil diamankan 26 orang, dengan rincian, perempuan dewasa lima, laki-laki dewasa 11, anak perempuan lima, anak laki Balita tiga dan anak perempuan Balita dua orang.
Dua Orang Positif Narkoba
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan tes urine yang dilakukan oleh petugas BNN Kota Banda Aceh terdapat dua orang positif menggunakan narkotika jenis Methamphetamin yaitu laki-laki, FA, 40, beralamat di Gampong Peulanggahan Kota Banda Aceh dan perempuan, SR, 21, beralamat di Gampong Baro Kota Banda Aceh,
Terhadap dua orang positif menggunakan Narkoba tersebut telah diamankan oleh Dinas Sosial Kota Banda Aceh dan ditempatkan di Rumah Singgah guna untuk proses lebih lanjut.
Di sela-sela razia Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya kepada media mengatakan, kegiatan ini memang dilaksanakan secara rutin untuk memantau kehidupan kemasyarakatan dalam rangka mencegah peredaran gelap Narkoba dan mengurangi PMKS di Kota Banda Aceh,
Kata dia, adapun unsur PMKS sendiri, di antaranya pemukim liar, gelandangan dan pengemis (gepeng), dan pengguna Narkoba.
“Penanggulangan terhadap mereka ini, kita sangat concern karena bisa berefek ke hal negatif lainnya, seperti kehidupan tanpa pernikahan, HIV, dan pencurian,” ujarnya.
Sementara Kepala BNNK Banda Aceh Zahrul Bawadi menyampaikan, pentingnya kolaborasi antara BNN Kota Banda Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menghadapi ancaman narkotika dan ancaman kesenjangan sosial yang semakin kompleks.
“Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkotika di Kota Banda Aceh,” ujarnya.(b02)