BANDA ACEH (Waspada) : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Aceh melakukan audiensi dengan Baitul Mal Aceh (BMA), di Kantor BMA, Rabu (22/1).
Delegasi BKKBN Aceh dipimpin langsung Kepala Perwakilan, Safrina Salim, yang turut didampingi Sekretaris Perwakilan dan sejumlah pejabat terkait.
Adapun kedatangan mareka disambut oleh Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal, bersama Anggota Badan BMA, Kepala Bagian, dan Kepala Subbagian.
Dalam pertemuan tersebut membahas strategi intervensi dalam pendampingan penerima manfaat program pencegahan stunting serta penyediaan sanitasi layak. Selain itu juga untuk mempererat sinergi kedua lembaga dalam upaya menurunkan angka stunting di Aceh.
Agenda lainnya terfokus pada peluang kolaborasi untuk pencapaian peningkatan kesejahteraan keluarga. Sehingga, BKKBN Aceh bersama BMA berencana akan meningkatkan ruang lingkup kerjasama yang lebih luas.
Jika selama ini kerjasama terfokus pada pemanfaatan data keluarga namun selanjutnya kerjasama dapat ditingkatkan sampai tahap pendampingan dan penyuluhan terhadap penerima manfaat zakat dan infak pada BMA.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim menyampaikan komitmennya terhadap pendampingan bagi keluarga penerima manfaat penyaluran zakat dan infak pada BMA.
“Khususnya terkait pecengahan stunting dan penyediaan sanitasi layak untuk masyarakat kurang mampu agar dampak program yang ditargetkan dapat terlaksana dengan baik,” kata Safrina Salim.
Menurutnya, pendampingan tersebut akan mudah untuk diwujudkan karena BKKBN memiliki Kader Keluarga Berencana yang ditempatkan di seluruh desa yang ada di Provinsi Aceh.
“Kami mengapresiasi peran Baitul Mal Aceh dalam pemberdayaan masyarakat melalui zakat. Bahkan peran BMA telah menginspirasi banyak Pemerintah Provinsi lain untuk berkolaborasi dengan Baznas dalam upaya percepatan penanggulangan stunting,” ujar Safrina Salim.
Ia pun berharap dengan kolaborasi tersebut dapat memperluas dampak program pencegahan stunting dan menyediakan fasilitas sanitasi yang lebih baik.
“Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup keluarga miskin di Aceh,” jelas Safrina Salim.
Ketua Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyambut baik audiensi tersebut dan menegaskan pentingnya sinergi antar-lembaga untuk memaksimalkan manfaat zakat bagi masyarakat.
Menurut Haikal pertemuan tersebut akan menjadi awal dari kerjasama yang berkelanjutan antara kedua institusi. Dengan fokus pada pengembangan program terpadu yang mencakup pendampingan gizi, penyediaan sanitasi, pendidikan kesehatan bahkan dapat berkembang untuk pendampingan kegiatan pemberdayaan ekonomi.
“Kolaborasi dengan BKKBN adalah langkah strategis dalam memperkuat program sosial kami, khususnya di bidang kesehatan dan sanitasi. Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan dana zakat agar dapat membantu keluarga miskin mengatasi tantangan kesehatan, termasuk stunting,” pungkas Haikal. (b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.