IDI (Waspada): Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, belum dapat memastikan penyebab kematian harimau Sumatera di pedalaman Kabupaten Aceh Timur. Pasalnya, hasil pemeriksaan sampel dari organ tubuh bangkai harimau masih dilakukan uji di laboratorium.
Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza, S.Hut, dikonfirmasi Waspada, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian harimau Sumatera di Aceh Timur, karena sejumlah sampel yang diambil saat nekropsi masih dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
“Masih pemeriksaan (sampel organ tubuh harimau sumatera—red) di laboratorium,” kata Gunawan Alza, melalui pesan WhatsApp, Senin (27/2) sekira pukul 15:17 Wib.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bangkai harimau Sumatera dengan perkiraan usia 1,5 tahun – 2 tahun ditemukan mati tak jauh dari kandang kambing milik Syahril di Gampong Peunaron Lama, Peunaron, Aceh Timur, Rabu (22/2) sekira pukul 09:30.
Tidak jauh dari bangkai harimau Sumatera, petugas keamanan dari TNI/Polri menemukan karung berisi racun. Namun sebelum ditemukan bangkai harimau, warga mendapat tiga ekor kambing milik Syahril mati di kandang dan di luar kandang. Diduga, ketiga kambing tersebut mati setelah dimangsa harimau.
Tim kesehatan hewan dari BKSDA Aceh, bersama aparat keamanan dan para mitra turun ke lokasi untuk melakukan nekropsi terhadap bangkai harimau sumatera, Kamis (23/2). Setelah dilakukan nekropsi, bangkai harimau tersebut dilakukan pemusnahan dengan cara dibakar. (b11)