IDI (Waspada): Pasca terbunuhnya gajah ‘Lilik’ akibat diserang puluhan gajah liar di Camp Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, melakukan nekropsi terhadap bangkai satwa dilindungi itu, Senin (26/12).
“Tim kesehatan hewan dari BKSDA Aceh, sudah turun ke lokasi untuk melakukan nekropsi. Alhasil, tidak ditemukan benda asing selain luka dan lembam dibagian tubuh gajah Lilik,” ujar Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, S.Hut, menjawab Waspada, Selasa (27/12).
Berdasarkan hasil nekropsi yang dipimpin drh. Rosa Rika Wahyuni, lanjutnya, gajah Lilik mengalami luka tusukan gading gajah di bagian leher dan di sekitar telinga. Selain itu, bagian dalam di punggung dan perut juga ditemukan lembam.
“Jaringan bagian dalam perut dan punggung yang lembam menguatkan indikasi kita bahwa gajah Lilik ini mati akibat di serang gajah liar yang jumlahnya puluhan individu,” timpa Egy, sapaan Agus Arianto.
Ditambahkan, kematian Lilik merupakan kematian gajah kedua setelah gajah ‘Bunta’ yang mati karena dibunuh beberapa tahun yang lalu di CRU Serbajadi, Aceh Timur. Kematian gajah Lilik, Minggu (25/12) dini hari, membuat tubuh Balai KSDA Aceh, merasa kehilangan.
“Gajah Lilik ini sudah berjasa dalam mendukung penanganan interaksi negatif manusia dan gajah liar di Aceh, khususnya kawasan Aceh Timur,” timpa Egy, seraya meminta masyarakat yang menetap di sekitar kawasan hutan untuk tetap menjaga berbagai jenis satwa dilindungi, baik gajah sumatera, harimau sumatera, orangutan dan badak sumatera. (b11).
Berita terkait: