TAKENGON (Waspada): Masyarakat Ulu Nuwih Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah dalam beberapa hari ini merasa resah atas kemunculan beruang (telkah-red Gayo) di sekitar pemukiman warga setempat.
Demikian Ilham melalui pesan WhatsAppnya kepada Waspada, Senin (6/8). Menurutnya, kedekatan batas teritorial pemukiman warga dengan hutan sebagai habitat beruang, acapkali manusia berpapasan langsung dengan beruang.
“Beruang itu sering beraksi pada malam hari, menyasar dapur rumah kosong dengan mencakar dinding yang terbuat dari papan dan mencari minyak makan dan gula pasir,” katanya.
“Pernah suatu hari sekitar jam 2 malam, saya terjaga dari suara gaduh yang terdengar, saat itu, hujan gerimis sewaktu melihat keluar dari balik kaca jendela kamar saya, terlihat sosok bayangan seperti orang berjalan. Namun di pagi harinya, kejadian sarang madu dan kandang ayam tetangga dirusak oleh beruang,” tutur Ilham.
Tak hanya Ilham Manda, warga Dusun Totor Uyet juga menyampaikan hal serupa. “Kalau rumah di sini hampir rata sering dikunjungi beruang (Telkah),hari ini rumah polan di bongkar dapurnya, besok terdengar ayam polan di makan Telkah,” ujarnya.
“Sebenarnya kami ingin akur, namun apabila sudah mengganggu dan merusak berarti kan sudah lain caranya, mungkin bisa saja kita racun, tapi kan sayang mungkin ada anaknya,” tambah Manda lagi.
“Harapan kita kepada pihak terkait seperti Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bisa membantu agar konflik dengan beruang tidak terulang lagi di Kampung Ulu Nuwih,” tutup Manda.
Di tempat terpisah di di area perkebunan Redines Telegatu Kecamatan Kebayakan juga sering terjadi hal serupa yang dialami oleh petani kentang yang sering bermalam di daerah tersebut.
“Kami juga sering bertemu dengan beruang di seputaran daerah kami ini, baru beberapa hari ini kami mandah ketika pada malam hari pernah juga kami bertemu langsung dengan beruang itu namun saat melihat kami dia langsung pergi,” sebut Iman.(cno)