PEUREULAK (Waspada): Kawanan gajah liar sekitar 30 individu masih bersarang di kebun milik warga di Dusun Blang Perak, Gampong Seumanah Jaya Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (26/11).
Berbagai jenis tanaman seperti pisang, pinang, kakou, kemiri dan kelapa sawit jadi sasaran. Salah satu kebun yang disasar poe meurah (gajah—red) itu milik Razali, warga setempat. Dia dalam sepekan terakhir tidak berani beraktivitas di kebun, karena gajah bersarang di kebunnya.
“Hampir sehektar tanaman pisang berbuah lenyap diamuk gajah, padahal ini satu-satunya ladang yang saya punya dengan modal yang pas-pasan. Tapi sekarang hampir seluruhnya lenyap,” kata Razali.
Memperoleh informasi dari masyarakat adanya satwa yang dilindungi, Bhabinkamtibmas Polsek Ranto Peureulak, berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan Conservation Response Unit (CRU) serta Forum Konservasi Lauser (FKL) untuk melakukan pengusiran menggunakan petasan, sehingga warga bisa beraktifitas kembali di kebun.
“Gangguan gajah hanya bisa diatasi dengan cara dihalau, karena satwa ini tidak bisa ditangkap, karena gajah sumatera ini dilindungi negara,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, kepada Waspada, Minggu (27/11).
Dikatakannya, penggunaan mercon atau petasan tersebut dilakukan untuk mencegah agar gajah tidak lagi masuk ke perkebunan milik masyarakat. “”Penggunaan mercon kami nilai sangat efektif untuk menghalau gajah dan tidak melanggar aturan maupun ketentuan dari pemerintah,” sebut AKBP Andy Rahmansyah. (b11).


Teks Foto :
PATROLI GAJAH: Polisi bersama warga melakukan patroli dengan berkeliling desa menghalau gajah sumatera yang merusak tanaman warga di Gampong Seumanah Jaya, Ranto Peureulak, Aceh Timur, Sabtu (26/11). Waspada/M Ishak