LHOKSEUMAWE (Waspada): Untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda dalam memahami kandungan ayat suci Al-Quran dan untuk mendatangkan keberkahan bagi warga Kota Lhokseumawe, H. Zarkasyi hadirkan 4 Qari Internasional dalam kegiatan Haflah Quran di Masjid Al Munawar Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Selasa (13/8) pukul 20.30.
Ke empat qari internasional yang akan tampil pada acara Haflah Quran tersebut adalah H. Syamsuri Firdaus dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Syamsuri Firdaus pernah menjuarai MTQ Internasional di Tuki
Darwin Hasibuan. Dia merupakan salah satu qari terbaik Indonesia yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Selanjutnya, Ahmad Khairi Novandra. Dia merupakan qari muda yang pernah menjuarai MTQ Internasional di Jakarta. Dan Rajib Fandi asal Lamno, Aceh Jaya.
Rajib Fandi saat ini telah menjelma.menjadi qari terbaik di Ibukota Jakarta. ” Ke empat qari yang kita undang itu merupakan qari terbaik Indonesia saat ini. Dan mereka sering diundang untuk mengisi kegiatan Haflah Quran di Timur Tengah,” sebut Ketua Panitia Haflah Quran, H Zarkasyi (foto) kepada Waspada.
Kepada Waspada, pengusaha muda ramah senyum dari Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe itu memberitahukan, kegiatan Haflah Quran telah mulai dilaksanakan pihaknya sejak Tahun 2009. Dan kegiatan ini telah menjadi kegiatan rutin tahunan.
“Dengan adanya kegiatan Haflah Quran kita bisa memperbaiki bacaan Quran. Kemudian juga untuk membumikan Al Quran, agar generasi muda cinta pada Kalamullah dengan harapan, Allah datangkan keberkahan untuk seluruh warga Aceh terkhusus untuk seluruh warga Kota Lhokseumawe,” ujar pria jangkung dan ramah senyum itu.
Selanjutnya, sebut H Zarkasyi, dengan menyaksikan pembacaan quran pada kegiatan perayaan quran ini, para generasi muda diharapkan dapat termotivasi untuk terus belajar Al Quran hingga menjadi insan Qurani.
“Mudah-mudahan lambat laun dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mengajak para pemuda untuk lebih taat dengan timbuhnya rasa cinta terhadap Al Quran. Para generasi muda baik laki-laki maupun perempuan memiliki peran luar biasa dalam membangkit Islam,” sebut salah seorang tokoh dari Kota Lhokseumawe ini.
Jangan Menjadi Tawanan Pada Kebiasaan Buruk
Pengusaha kelahiran Tahun 1977 itu kepada Waspada mengatakan, tidak sedikit diantara kita yang mengaku cinta dengan Al Quran. Namun dalam praktinya sehari-hari, apakah kita yang berusia tua maupun yang masih muda lebih banyak mengahabiskan waktu dengan telepon pintar hanya untuk scroll tix tox daripada berlama-lama duduk bersama membaca Al Quran.
“Bagaimana mungkin kita mengaku cinta pada Al Quran, sedangkan waktu kita lebih banyak dihabiskan pada hal-hal kurang bermanfaat. Tahan berjam-jam memainkan ponsel, tapi merasa kantuk saat membaca Quran,” ucap pria hitam manis itu.
Baru dikatakan cinta pada Al Quran, lanjut H Zarkasyi, hati seseorang itu telah terpaut dan dirundung rindu serta bibirnya selalu mengucapkan Kalamullah.
“Seperti kata Sayyidina Ali, seseorang itu akan menjadi tawanan dari apa yang dicintainya. Maka dari itu, gerasi muda jangan pernah mau menjadi tawanan pada kebiasaan buruk. Ingat, pemuda hari ini adalah pemimpin besok hari. Islam membutuhkan pemuda dan pemudi cinta Quran,” imbuhnya.
Terakhir, H Zarkasyi kepada Waspada menyebutkan, kawula muda adalah tulang punggug dan harapan suatu peradaban.
“Mudah-mudahan kegiatan Haflah Quran menjadi salah satu cara untuk memperbaiki geranerasi kita yang diawali dari diri kita sendiri untuk terus berhijrah. Sehingga ke depan, Provinsi Aceh khususnya di Kota Lhokseumawe akan lahir pemuda dan pemudi yang bertakwa dan berakhlakul karimah,” pungkas H Zarkasyi penuh hatap. (b07).