Beras, Gula Dan Cabai Rawit Jadi Penyumbang Inflasi Di Pidie

  • Bagikan
Ketua KADIN Kabupaten Pidie, Muhammad Junaidi saat mendampingi Plt Sekda Pidie Samsul Azhar, memantau harga barang di Pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Senin (16/10). Waspada/Muhammad Riza
Ketua KADIN Kabupaten Pidie, Muhammad Junaidi saat mendampingi Plt Sekda Pidie Samsul Azhar, memantau harga barang di Pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Senin (16/10). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Pidie, Muhammad Junaidi SP, Senin (16/10) menyebut ada tiga komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di daerah berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang ulee Hareukat Meugoe. Yaitu, beras, gula pasir dan cabai rawit. Ketiga komoditas itu diharapkan bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah terutama Dinas Pertanian dan Pangan setempat.

“Dari pantauan kami tadi pagi di lapangan, bersama Pemkab Pidie yang dipimpin Plt Sekda, bapak Samsul Azhar. Kontribusi penyumbang inflasi, terdapat tiga komoditas barang pokok, yaitu beras, gula pasir dan cabai rawit” katanya.

Muhammad Junaidi menambahkan, sejak beberapa hari terakhir ini, ketiga komoditi tersebut mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi. Harga gula pasir dijual untuk konsumen sekira Rp16.000/kg, beras Rp220.000/sak dengan berat 15 kg, dan cabai rawit Rp40.000/kg. Sedangkan untuk komoditi, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah harganya masih stabil. “Bawang merah harganya Rp20.000/kg. Ini masih stabil,” katanya.

Lanjut Muhammad Junaidi, hingga sekarang inflasi yang terjadi di Pidie sebesar 0,14 persen. Inflasi yang terjadi merupakan gabungan dari dua yakni Kabupaten Pidie dan Kota Banda Aceh. “Ya, masih kisaran kemaren, minggu kedua Oktober 2023, penyumbang inflasi masih didominasi oleh inflasi umum sebagai penyumbang faktor inflasi, seperti beras, gula pasir, cabe rawit dan makanan serta minuman,” sebutnya.

Meski begitu, dia mengungkapkan, tren kenaikan inflasi secara Month to Month di Kabupaten Pidie masih pada angka terkendali, yaitu 0,14 di bawah rata-rata nasional 0,19. Pun demikian itu masih cukup terkendali yaitu 2,82 di bawah yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2023. Kendati begitu, kondisi ini harus diwaspadai. Hal ini penting karena menurut Muhammad Junaidi, tren kenaikan inflasi bisa bertambah dikarena akhir tahun, iklim ekstrim el nino belum berakhir serta keadaan ekonomi lainnya.

KADIN Kabupaten Pidie sangat berharap pelaku pasar, baik produsen maupun pedagang terus bisa menjaga kestabilan harga-harga barang yang dibutuhkan masyarakat tersedia secara baik. Begitupun kata dia, iklim usaha ekonomi harus kondunsif agar putaran ekonomi daerah berangsur-rangsur bisa pulih kembali.

Beras, Gula Dan Cabai Rawit Jadi Penyumbang Inflasi Di Pidie

Pasar Sigli Semrawut

Saat melakukan pemantauan harga barang di Pasar Pante Teungoh, Kecamatan Kota Sigli, Ketua KADIN Pidie Muhammad Junaidi, mengaku kecewa dengan pengelolaan pasar tradisional milik Pemkab Pidie tersebut. Pasalnya saat berada di pasar tersebut, Muhammad Junaidi bersama Plt Sekda Pidie Samsul Azhar sempat mengernyitkan dahinya dan pasang muka sebal.

Pasalnya pasar tersebut terlihat kumuh, kotor disertai bau tak sedap dan penempatan pedagang yang tidak beraturan seperti lokasi pedagang sayur dan ayam potong yang dinilainya tidak tertib, ditambah ruang parkir yang sembarangan, terlihat sangat kumuh. Padahal lokasi pasar terbilang cukup strategis, katanya.

Padahal, di pasar tersebut beragam jenis kebutuhan dapur komplit tersedia, seperti sayur-mayur, ikan, daging, aneka buah-buahan dan lain-lain. Namun para pengunjung pasar terlihat kurang ceria, lesu lantaran bau yang tidak sedap. sampah tergeletak menghiasi pasar, sampah sayur-mayur dan sampah buah-buahan yang sudah membusuk, serta sampah makanan dan sampah bekas potongan ikan dan daging unggas membuat pasar kotor dan bau, katanya.

Karena itu Muhammad Junaidi sangat berharap penataan pasar-pasar tradional, baik yang ada di Kota Sigli maupun di setiap kecamatan akan semakin baik, bersih dan tertata, dan itu kata dia butuh kerjasama seluruh stekhorder, pemerintah, pedagang dan masyarakat. (b06).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *