IDI (Waspada): Belasan peserta Pelatihan Community Organizer (CO) Tahap II Tahun 2024 dibekali pemahaman dasar-dasar jurnalisme, seperti laporan reportase dan teknik fotografi. Salah satu pemateri adalah H. Muhammad Ishak, dari Harian Waspada.
Kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) dipusatkan di Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, 23-29 Juni. Para peserta berasal dari berbagai kabupaten/kota, seperti Bener Meriah, Aceh Barat, Pidie Jaya, Aceh Besar, Langsa, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Aceh Jaya dan Banda Aceh.
Legal dan Advocacy Officer, Musrafiyan, kepada Waspada, Minggu 30/6) menjelaskan, tujuan dilaksanakan kegiatan itu untuk meningkatkan meningkatkan pemahaman peserta tentang konsep dan prinsip Participatory Rural Appraisal (PRA). Selain itu, peserta dapat memperkuat keterampilan dalam menggunakan teknik-teknik PRA dalam mengidentifikasi masalah dan potensi di komunitas pedesaan.
“Kegiatan PRA ini juga untuk membangun kemampuan peserta dalam memfasilitasi proses PRA secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat lokal,” kata Musrafiyan, seraya menambahkan bahwa target yang ingin dicapai antara lain peserta memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep dasar dan prinsip PRA dan peserta diharap mampu merumuskan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil PRA.
Musrafian juga menjelaskan, PRA merupakan sebuah metode partisipatif yang bertujuan untuk menggali pengetahuan lokal, memahami permasalahan, dan merencanakan tindakan bersama antara komunitas dan pemangku kepentingan terkait.

“Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengumpulan data dan analisis, metode yang efektif ini dapat menggali pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika masyarakat lokal serta memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap solusi yang dihasilkan,” demikian Musrafian.
Adapun pemateri yang mengisi kegiatan itu antara lain Budi Arianto dari Banda Aceh dan H. Muhammad Ishak dari Harian Waspada. Dipilihnya H. Muhammad Ishak sebagai narasumber dalam kegiatan ini dengan pertimbangan memiliki pemahaman tentang jurnalistik lingkungan, apalagi pernah menjuarai lomba investigasi isu lingkungan.
Bahkan alumni santri Yayasan Darussa’adah Idi Cut ini telah meraih beberapa penghargaan di Harian Waspada, seperti Wartawan Terproduktif, Wartawan Terbaik dan Wartawan Berdedikasi Tinggi sejak tahun 2011 hingga 2023.
Di sisi lain, H Muhammad Ishak memiliki pemahaman tentang isu-isu lingkungan yang sedang digalakkan di Arab Saudi, seperti penanaman pohon di sekitar Masjid Nabawi Madinah. Begitu juga dengan penertiban sampah dengan memperbanyak tempat sampah di seluruh provinsi di Arab Saudi, terutama dua kota suci yakni Makkah dan Madinah. (b11)











