SUBULUSSALAM (Waspada): Bedah buku ‘Komunikasi Terapeutik Perspektif Hadis’ (Pelayanan Medis Berdasarkan Hadis-Hadis) karya Dr. Sabaruddin Siahaan, S.PdI, M.Sos menghadirkan dua narasumber, Dr. Musriaparto, MM, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Subulussalam dan dr. Risdianty Saragih, MSc, SpPD di Cafe Four Z Belegen Mulia Jalan T. Umar, Simpang Kiri, Subulussalam, Rabu (20/9).
Diketahui, Dr. Sabaruddin seorang mubalig, dalam tausiyahnya sehari-hari acap menekankan penerapan nilai-nilai kedamaian, moderasi (pengurangan kekerasan) serta membangun komunikasi Islami dalam kehidupan masyarakat.
Pada buku setebal 222 halaman itu ditulis pemahaman terhadap teks hadis-hadis dielaborasi beberapa tema berkaitan dengan komunikasi terapeutik, bahwa setiap musibah mengandung hikmah, sakit bukan murka Tuhan karena para nabi lebih menderita, butuh kesabaran tinggi menjalani sakit, pasien tak boleh berputus asa dan setiap penyakit ada obatnya meski perlu usaha melindungi diri dari penyakit serta pasien harus optimis.
Mengapresiasi tanggapan dua narasumber, Sabar menegaskan jika salah satu yang mendasari dirinya menulis buku di sana karena melihat fenomena jika ‘pelayanan’ di rumah sakit sangat kurang. Padahal kata dia, indikator perlu diperhatikan dalam setiap pelayanan kesehatan, yakni pasien, keluarga pasien, tenaga medis, manajemen rumah sakit dan tenaga pembimbing rohaniawan.
Tenaga medis dikatakan harus memperhatikan etika pelayanan, ucapannya menyenangkan, pasien diberi arahan agar mematuhi ketentuan medis, jaga ruhaniah pasien, menyentuh pasien, bangun kepercayaan pasien, komunikasi humanis, kompak sesama medis, layanan memuaskan dan penuh rasa ketakwaan kepada Tuhan, fahami prinsif pasien, berikan pelayanan ekstra saat pandemi, hindari karakter dukun, antisipasi fenomena bunuh diri, berikan penjelasan sebelum penanganan, cekatan, ingatkan pasien agar konsisten berobat legal.
Pendukung keberlangsungan pelayanan yang baik jauhkan pasien dari kebisingan, berikan makanan yang memantik selera pasien, ciptakan suasana nyaman dan jadilah rumah sakit ideal.
Bedah buku dimoderatori Zulfikar RH Pohan diikuti puluhan akademisi dan praktisi di sana berlangsung akrab dan bersahaja. Sejumlah saran dan kritik terhadap penulis dan buku hingga apresiasi peserta direspon positif penulis serta dua narasumber. (b17)