BBAP Seruway Tidak Mangkrak, Tahun Ini Target Produksi Benih

  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Balai Benih Air Payau (BBAP) di Kampung Baru, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang tidak mangkrak seperti isu- isu yang berkembang di kalangan masyarakat sekarang ini.

BBAP Seruway tersebut merupakan program prioritas Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang, “Kita akui selama ini aktivitas di BBAP Seruway belum berjalan secara maksimal, tapi aktivitas ada walaupun masih skala kecil,” kata Safuan, Kepala Dinas Pangan, Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang kepada Waspada.id, Kamis (13/1) di kantornya.

Dijelaskannya, bangunan BBAP Seruway itu awalnya dibangun pada tahun 2014 melalui anggaran pusat, tetapi saat itu memang ditinggalkan. “Setelah saya menjabat kepala dinas pada April 2019 lalu dan melihat potensi di BBAP tersebut cukup potensial untuk dikembangkan usaha pembenihan, kemudian kita coba lakukan gebrakan,” ujar Safuan.

Artinya, gebrakan yang dilakukan yakni dengan membangun fasiltas pendukung seperti jalan dan jembatan di tahun 2020 sehingga memudahkan untuk menuju lokasi BBAP yang berada di areal yang jauh dari perkampungan itu. “Sebenarnya saat ini aktivitas sudah berjalan terutama pembenihan ikan nila dan gurami,” ungkap Safuan.

Sekedar diketahui, untuk induk ikan nila dan gurami sudah ada sejak beberapa tahun lalu, bahkan pada tahun 2020 lalu benih ikan nila sudah pernah diproduksi sebanyak 20 ribu benih dan pernah dikeluarkan untuk kegiatan resctoking yang dilepaskan di Sungai Tamiang kawasan Seruway yang langsung dilakukan Bupati Aceh Tamiang.

Namun, dalam kegiatan atau pengelolaan BBAP tersebut pihaknya mengakui ada beberapa kendala dihadapi, baik itu fasilitas pendukung maupun anggaran guna memenuhi kebutuhan pakan serta hal paling urgen dibutuhkan juga adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditempatkan di BBAP dimaksud.

“SDM masih sangat terbatas untuk pengelolaan BBAP, karena sekarang ini hanya ada 4 orang yaitu 1 orang PNS dan 3 orang pegawai kontrak serta 1 orang penjaga malam,” sebut Safuan didampingi Kabid Budidaya, TM Saleh sembari mengatakan, kendatipun masih serba kekurangan pihaknya berusaha pada tahun 2022 ini dapat memproduksi benih ikan.

Safuan menyampaikan, adapun jenis benih ikan yang nantinya menjadi komunitas utama yaitu benih udang windu, bandeng dan nila salin, sedangkan komunitas pendamping yakni jenis ikan gurami dan patin. “Kalau ikan gurami saya rasakan bisa berjalan dan berproduksi karena induknya telah tersedia,” terang Safuan.

Lanjutnya, pada saat ini juga sedang dilakukan pembesaran jenis ikan nila salin dari benih mandiri (hasil produksi BBAP) dan sudah terisi untuk empat petakan kolam dan satu petakan sebanyak 2000 ekor. “Stok calon induk nila pada unit BBAP sebanyak 350 ekor dan indukan sebanyak 100 ekor, sedangkan calon indukan ikan gurami sebanyak 140 ekor dan stok benih sebanyak 2000 ekor hingga awal Januari 2022 ini,” pungkas Safuan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif LembAHtari, Sayed Zainal, sangat menyangkan mangkraknya bangunan dan fasiltas pada Balai Benih Air Payau (BBAP) yang sudah dibangun beberapa tahun lalu di Kampung Baru, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

“Kita merasa cukup prihatin dengan kondisi BBAP Seruway tersebut, dari pengamatannya langsung di lapangan terlihat gedung dan kolam tidak terawat serta tidak dikelola,” kata Sayed Zainal, Direktur Eksekutif LembAHtari kepada Waspada.id, Senin (10/1) di Karang Baru.

Menurutnya, dari kondisi bangunan dan kolam pada BBAP Seruway terlihat seperti tidak ada aktivitas sudah bertahun lamanya, bahkan yang ada hanya penjaga di luar pagar yang menjaga asset dan gedung BBAP agar tidak dijarah.(b15)

        


  • Bagikan