Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Bank Aceh Diharap Ikut Tekan Efek Inflasi

Bank Aceh Diharap Ikut Tekan Efek Inflasi
Kecil Besar
14px

KOTA JANTHO (Waspada): Keberadaan Bank Aceh Syariah (BAS) selaku bank milik rakyat Aceh diharap mampu tampil di lini terdepan untuk mengendalikan laju dan efek inflasi di Aceh Besar.

“Kehadiran BAS harus mampu menjadi pengendali inflasi untuk kasawan di sekitarnya. Dengan begitu, Bank Aceh akan dirasakan kehadirannya secara lebih oleh masyarakat di sekitarnya,” kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, Kamis (5/1), dalam sambutannya saat meresmikan operasional atau melaunching Kantor Cabang Pembantu (Capem) Bank Aceh di Seulimuem.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bank Aceh Diharap Ikut Tekan Efek Inflasi

IKLAN

Menurut Iswanto, peran Bank Aceh yang memang milik rakyat Aceh, adalah fokus untuk menjadi trigger bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat Aceh dan Aceh Besar di dalamnya. Termasuk dalam hal menjaga ketahanan pangan, sebagai efek lanjutan dari terciptanya kestabilan ekonomi rakyat. “Tentu itu butuh komitmen tinggi dari pihak Bank untuk konsisten memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar dalam koridor profesionalitas perbankan itu sendiri,” sebut Iswanto.

Pj Bupati Aceh Besar itu menambahkan, bentuk perhatian bank tersebut adalah dengan membantu tumbuhnya usaha ekonomi rakyat, terutama sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Karena sektor UMKM dikenal sektor paling tangguh dalam menghadapi gejolak inflasi. Hal ini terbukti saat prahara covid melanda, dimana sektor UMKM menjadi yang paling survive. 

“Perhatian itu misalnya dalam bentuk memberikan pinjaman yang sifatnya meringankan pelaku UMKM, namun tidak mematikan usaha perbankan itu sendiri. Tentu kita juga tahu bahwa usaha bank memiliki tingkat prudent tersendiri, termasuk dengan batas toleransi kredit macet atau non performing loan (NPL) yang tak boleh terlampaui,” kata Iswanto.

Untuk itu, Pj Bupati mengajak semua warga Seulimuem untuk menabung di bank, sebagai upaya untuk menjaga kestabilan likuiditas dan upaya untuk bertahan di tengah fluktuasi inflasi saat ini. “Gunakan bank Aceh ini sebagai salah satu bank untuk menabung, dan manfaatkan segala kemudahan yang diberikan,” tutur Iswanto, mengakhiri sambutannya.

Sebelumnya, Plt Dirut Bank Aceh, Bob Rinaldi melaporkan, kantor Capem Bank Aceh di Seulimuem adalah Capem yang ke-13 di bawah kendali dan koordinasi Bank Aceh Cabang Kota Jantho.

“Saat ini rerata pertumbuhan keekonomian Bank Aceh Cabang Kota Jantho dengan seluruh Capem yang di bawahnya termasuk signifikan, yakni mencapai 10 persen. Dengan hadirnya Capem Seulimuem yang memang punya potensi nasabah dan perputaran keuangan yang baik, Bank Aceh Cabang Kota Jantho akan lebih terpacu perkembangannya,” kata Bob Rinaldi.

Plt Dirut Bank Aceh itu juga mengulas digitalisasi perbankan yang kini telah makin melebar dengan aplikasi beragam pelayanan, yang intinya makin memanjakan para nasabah..

Dalam kesempatan itu juga ditandatangani peminjaman untuk 10 pemilik jasa UMKM di Seulimuem dan sekitarnya. Besaran pinjaman itu rata rata Rp3 juta. Nantinya, pinjaman itu dikembalikan dalam waktu rata rata enam bulan, tanpa bunga. Pinjaman itu sifatnya revolving atau bergulir. Bagi yang telah mendapatkannya, uang pinjaman itu diberikan pada orang lain yang membutuhkan.

Hadir dalam acara itu, Sekda Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi, jajaran Forkopimda, Ketua DPRK Iskandar Ali, mantan Wabup Tgk Husaini A Wahab (Waled), para direksi, mantan Dirut Bank Aceh Haizir Sulaiman, jajaran OPD serta para undangan lainnya. (b03)

Ket. Foto : Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto bersama Plt Dirut Bank Aceh, Bob Rinaldi, memotonh pita saat grand launching Bank Aceh Cabang Pembantu Seulimum, Kamis (15/1). (Waspada/Ist)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE