Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Banjir Luapan Rendam Ratusan Rumah Warga Padang Tiji

  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Ratusan rumah di Gampong Jok Tanjong dan Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, terendam banjir, Senin (17/1).

Banjir tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan kaki gunung Seulawah. Kondisi tersebut menyebabkan air di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Seulasak meluap hingga menggenagi pemukiman penduduk, di Gampong Jok Tanjong dan Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir luapan itu, namun hampir semua rumah warga terendam menyebabkan stok makanan seperti beras, ikan dan sebagainya ikut tergenang air bah setinggi 40 Cm.

Banjir Luapan Rendam Ratusan Rumah Warga Padang Tiji
Tokoh masyarakat Padang Tiji, Kabupaten Pidie Zulkifli alias Apadon mendampingi Kepala BPBD Pidie Ir Dewan Ansari memantau banjir luapan yang telah merusak tanaman padi di sawah, Senin (17/1). Waspada/Muhammad Riza

“Air tadi naik jam 6 pagi, ketinggian selutut orang dewasa. Beras di dapur terendam banjir, juga makanan lainnya,” sebut Tata, 35, salah seorang warga Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji.

Zulkifli atau akrab disapa Apadon, 43 warga Gampong Kupula Tanjong, mengatakan banjir luapan ini sudah sering terjadi, bahkan dalam setahun bisa terjadi beberapa kali. Hal ini terjadi akibat sepanjang DAS Krueng Seulasak sudah dangkal akibat sampah dan sendimen.

Bahkan sebut dia, di beberapa titik lokasi DAS Krueng Seulasak terdapat beberapa rumpun batang bambu roboh dengan posisi membentang sungai, kondisi ini menjadi penyebab utama terjadi banjir luapan.

Keuchik (kepala desa) Gampong Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Mustafa, mengatakan kendati banjir luapan ini telah merendam rumah-rumah penduduk, namun warganya tetap tidak ingin mengungsi dan memilih bertahan di rumah mereka masing-masing sambil menunggu air surut.

Padahal sebutnya, dampak dari musibah banjir ini selain merendam peralatan rumah seperti tempat tidur dan alat-alat elektronik, banjir ini juga menyebabkan stok makanan yang mereka simpan di dapur ikut terendam air bah. “Yang dibutuhkan warga kami sekarang ini stok makanan, karena stok makanan yang mereka simpan telah tidak bisa digunakan lagi karena terendam banjir,” kata Mustafa.

Pada bagian lain dampak musibah banjir ini juga menyebabkan sepanjang DAS Krueng Seulasak mengalami abrasi, tebing sungai banyak terkikis dan amblas ke dasar sungai seperti yang terdapat di gampong yang dipimpinnya tersebut . “Ini mohon perhatian kepada Pemkab Pidie supaya dapat dilakukan normalisasi sungai agar banjir tidak berulang datang,” pungkas Mustafa.

Banjir Luapan Rendam Ratusan Rumah Warga Padang Tiji
Sejumlah rumpun batang bambu yang roboh dalam sungai yang menyebabkan terjadinya banjir luapan di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie masih dibiarkan di dalam sungai, Senin (17/1). Waspada/Muhammad Riza

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Ir Dewan Ansari mengatakan sekarang ini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh musibah banjir luapan ini. Untuk penanggulangan selanjutnya BPBD Pidie bersinergi dengan dinas terkait seperti PUPR akan melakukan normalisasi sungai agar banjir luapan tidak lagi terjadi menggenangi perkampungan penduduk.

”Untuk normalisasi sungai ini, kami belum tahu berapa anggaran yang bisa digunakan, karena itu kita perlu melakukan kajian terlebih dahulu,” katanya. (b06)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *