IDI (Waspada): Selain di Kabupaten Bireun dan Pidie, banjir juga melanda wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Timur, Minggu (22/1). Dampaknya, ratusan kepala keluarga (KK) mengungsi akibat rumah mereka terendam dengan ketinggian air di atas semeter.
Posko Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, mencatat, sebanyak 327 KK mengungsi disejumlah titik dalam Kecamatan Pante Bidari. Rinciannya, Blang Seunong (189 KK), Pante Labu (50 KK), Sijudo (64 KK) dan Sah Raja (97) KK.
“Dua dari empat desa ketinggian air lebih sepinggang di dalam rumah, sehingga warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, baik di Gampong Pante Labu (130 KK) maupun di Gampong Sah Raja (97 KK),” ujar Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi, SE, MM, kepada Waspada, Senin (23/1).
Dijelaskan, laporan aparat desa melalui pihak kecamatan bahwa pengungsi saat ini menempati tenda darurat di tempat yang tinggi dan sebagian mengungsi di sekolah dan meunasah (surau–red). “Tinggi air semakin tinggi, bahkan warga yang mengungsi semakin bertambah,” timpa Ashadi.
Banjir yang terjadi di pedalaman Aceh Timur tersebut diperkirakan tingginya debit air sungai Langkahan (Aceh Utara). Luapan sungai telah mengakibatkan ratusan rumah terendam. Bahkan lahan pertanian dan perkebunan warga ikut terendam.
Selain di Pante Bidari, banjir juga terjadi di sejumlah desa dalam Kecamatan Serbjadi dan Simpang Jernih. Meskipun belum terjadi pengungsian, namun luapan sungai telah merendam rumah penduduk sepanjang pesisir sungai.
“Kita harap warga tetap waspada dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana alam, baik banjir dan longsor. Jika keginggian air terus bertambah, maka kami harap warga segera mengungsi ke tempat yang paling aman,” sebut Ashadi.
Dia menambahkan, pihaknya telah menginformasi seluruh data bencana alam kali ini, termasuk jumlah pengungsian ke Dinas Sosial setempat. Hal tersebut untuk kebutuhan logistik baik pangan dan sandang di dapur pengungsian.
“Kami berharap agar warga tetap siaga, karena bencana alam seperti banjir dan longsor masih berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan dalam daerah ini,” demikian Ashadi. (b11)