Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Banjir Aceh Timur Meluas Ribuan Jiwa Mengungsi

SISIR PEMUKIMAN: Petugas SAR dan Satgas BPBD Aceh Timur melakukan penyisiran pemukiman penduduk yang dikepung banjir di Blang Seunong, Pante Bidari, Aceh Timur, Senin (23/1). Waspada/Ist.
SISIR PEMUKIMAN: Petugas SAR dan Satgas BPBD Aceh Timur melakukan penyisiran pemukiman penduduk yang dikepung banjir di Blang Seunong, Pante Bidari, Aceh Timur, Senin (23/1). Waspada/Ist.

IDI (Waspada): Hujan terus mengguyur dan meluas di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, jumlah pengungsi mencapai 2.614 jiwa yang tersebar di empat kecamatan.

Titik banjir terjadi di Pante Bidari meliputi Gampong Pante Labu (664 jiwa), Blang Seunong (896 jiwa), Sah Raja (338 jiwa), Pante Rambong (124 jiwa) dan Buket Bata (132 jiwa). Selanjutnya, Simpang Ulim meliputi Gampong Teupin Breuh (330 jiwa) dan Blang Nie (90 jiwa).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Banjir Aceh Timur Meluas Ribuan Jiwa Mengungsi

IKLAN

Sementara banjir di dua kecamatan lainnya yakni Simpang Jernih, Julok dan Serbajadi, belum diterima laporan pengungsian. “Banjir juga terjadi di Kecamatan Simpang Jernih, Serbajadi, dan Julok, tapi tidak ada pengungsian,” ujar Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi, SE, MM, kepada Waspada, Selasa (24/1).

Banjir Aceh Timur Meluas Ribuan Jiwa Mengungsi

Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, pengungsi berkumpuk di sejumlah titik dalam kecamatannya seperti gedung sekolah, balai pengajian dan rumah warga yang berada di dataran tinggi. “Pengungsi saat ini terpantau di SMAN Blang Seunong dan Balai Pengajian. Tapi sebagian mengungsi ke rumah tetangga,” kata Ashadi.

Sedangkan warga yang rumahnya tergenang di Kecamatan Simpang Ulim memilih untuk berlindung di rumah tetangga. Tetapi sebagian naik ke tanggul DAS Arakundo. “Ketinggian air rata-rata antara 50 centimeter hingga 1 meter, sehingga kita berharap warga lebih berhati-hati dan menjaga anak-anak agar tidak bermain air banjir yang berdekatan dengan sungai dan saluran irigasi,” pinta Ashadi.

Berdasarkan laporan pihak kecamatan, banjir juga mulai terjadi di Julok persisnya di Lhokseuntang. Luapan DAS Arakundo, juga menyebabkan sejumlah dusun di desa itu terendam banjir. Meskipun demikian, warga masih bertahan di rumah dan ketinggian air masih dibawah 60 centimeter.

Ashadi mengaku terus melakukan koordinasi dengan instansi, seperti Dinas Sosial. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan logistik di dapur umum. “Pihak kecamatan bersama TKSK kami harap terus memantau banjir dalam kecamatannya dan melaporkannya ke Posko Bencana, bila membutuhkan bantuan evakuasi, sehingga kita bisa mengerahkan peralatan seperlunya,” pungkas Ashadi. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE