LANGSA (Waspada): Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, ciptakan pangan aman dan sehat, hal ini ditandai oleh dengan dilaksanakan advokasi terpadu program prioritas nasional intervensi keamanan pangan tahun 20241 bertajuk ‘Desa, 1 Pasar, dan 20 Sekolah Pangan Aman di Sekolah Langsa’ di Aula Setdakot Langsa, Rabu (15/3).
Kepala Balai Besar POM di Banda Aceh, Yudi Noviandi, M.Sc.Tech,Ap mengatakan kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi pangan aman. “Tahap ini ada tiga lokus, yaitu desa, pasar dan sekolah. Untuk di Kota Langsa sebanyak 20 sekolah,” jelas Yudi.
Menurutnya, kenapa dibutuhkan intervensi keamanan pangan untuk menciptakan pangan yang aman agar layak di konsumsi masyarakat yang ada di desa, pasar dan sekolah.
“Untuk jangka panjangnya untuk mencegah terjadinya stunting itu, juga kita menciptakan generasi yang sehat dan cerdas dengan pangan yang aman yang bergizi dan layak dikonsumsi,” kata Yudi.
Sedangkan untuk jangka pendeknya adalah menciptakan lingkungan di sekolah, di pasar dan di desa, yang mana ekonominya dapat kita tingkatkan melalui produk-produk yang ada di sana. Seperti UMKM yang mampu bersaing di pasar. “Kepada anak-anak didik, pasar dan desa, agar dapat menyediakan dan menkonsumsi makanan yang aman,” jelas Yudi.
Sementara itu Asisten II Pemko Langsa, Ali Musafah SE, saat membuka menyatakan Pemerintah Kota Langsa beserta jajaran dan masyarakat Kota Langsa, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Balai POM Aceh dan seluruh panitia, serta menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan yang sangat bermanfaat ini.
“Pemerintah Kota Langsa memberikan komitmen penuh mendukung terciptanya kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dan murah,” kata Ali.
Sambungnya, persoalan keselamatan dan keamanan pangan menjadi prioritas utama, seharusnya dalam pembangunan terutama pembangunan, SDM dengan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi tidak mengancam kesehatan dan kehidupan, urusan kesehatan ini menjadi kunci bagi yang lainnya, tidak beres urusan kesehatan pasti urusan yang lain terkena efek dominonya.

Terkait dengan persoalan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama terkait dengan sumberbahan baku, pastikan bahan baku yang digunakan untuk membuat makanan berasal dari sumber yang aman dan terpercaya yang terpenting adalah halal.
Lanjutnya, kedua kebersihan, faktor ini sangat penting terutama bagibpara pedagang makanan dan rantangan, jaga kebersihan saat mulai dari memilih bahan baku (jangan tergiur harga murah namun kualitas barang jelek) upayakan tetap menggunakan barang dengan kulitas terbaik, perhatikan saat mengolah, dan menyimpan makanan untuk mencegah kontaminasi serta penyebaran penyakit.
Ketiga penanganan, pastikan makanan diolah dan ditangani dengan baik selama proses produksi dan distribusi untuk mencegah kerusakan atau kontaminasi.
Keempat harus diperhatikan persoalan Labeling, pastikan informasi pada label makanan akurat dan lengkap termasuk tanggal kedaluwarsa, komposisi, serta informasi kandungan gizi.
Ditambahkan Ali, kelima pemrosesan, pastikan makanan diproses dengan benar dan sesuai standar untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan, sekali lagi yang terpenting itu halal.
Terus yang keenam keamanan transportasi, pastikan makanan diangkut dengan aman dan sesuai aturan agar tidak rusak atau terkontaminasi selama transportasi.
“Terakhir pastikan pengawasan secara berkelanjutan, perhatikan pengawasan terhadap makanan oleh pihak yang berwenang untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diproduksi dan dijual di pasaran.
Semua hal di atas harus diperhatikan dengan baik untuk memastikan keamanan pangan dan mencegah, risiko kontaminasi atau keracunan makanan yang dapat membahayakan kesehatan manusia,” tukasnya.
Sementara itu, Geuchik Gampong Matangseulimeng, Jufriadi, menjelaskan saat ini Gampong Matangseulimeng menjadi pilot project ketahanan pangan.
“Insya Allah kami siap untuk menjadi gampong prioritas Nasional intervensi keamanan pangan tahun 2024,” terangnya.
Hadir Kadis DMPG Kota Langsa, Al-Azmi SSTP MSP, Kadis koperindagkop dan UKM Kota Langsa, Mahlil SE, para Camat dan stakeholder lainnya. (crp)