KUTACANE (Waspada): Pengguna jalan ruas jalan nasional Batas Gayo Lues- Kota Kutacane meminta pihak PPK, agar menaruh kepedulian terhadap pemerliharaan dan keselamatan umum di lintas tengah Aceh tersebut.
Pasalnya, selain badan jalan yang amblas ke dasar sungai dan ke dasar jurang, beberapa titik ruas jalan nasional di Kecamatan Badar menyebabkan rawan terjadinya korban tertimpa pohon pada ruas jalan nasional yang terbilang padat dan ramai tersebut.
Samsir, salah seorang pengguna jalan di Kutacane mengaku, risih dan was-was ketika melintas di ruas jalan nasional Batas Gayo Lues- Kota Kutacane terutama di kawasan Tanah Merah Kecamatan Badar yang mengancam keselamatan pengguna jalan.
Di situ, sedikitnya ada 3 batang pohon Terembesi yang telah mengering karena telah mati dan menunggu mangsa, namun sampai saat ini masih dibiarkan di pinggir jalan nasional, tanpa ada upaya sedikit pun dari pihak terkait menebang pohon yang bakal tumbang tersebut.
“Pohon Terembesi itu telah lama mati dan mengering dan tampaknya hanya tinggal menunggu waktu saja tumbang ke tengah badan jalan nasional, sebelum menimbulkan korban jiwa, sebaiknya pihak pengelola jalnas segera menebang pohon yang setiap saat membahayakan pengguna jalan yang melintas,” timpal Eko Susilo warga Aceh Tenggara lainnya.
Jalur jalan nasional di kecamatan badar tersebut, merupakan jalur yang padat dan ramai dilewati pengguna jalan terutama kendaraan roda dua, roda empat dan roda tiga. Karena itu, sebelum jatuh korban jiwa dan korban luka parah, sebaiknya pihak pengelola jalan nasional segera bertindak dan jangan tutup menutup mata.
PPK Jalan nasional ruas Batas Gayo Lues- Kota Kutacana-Batas Sumut Munawar kepada Waspada Jumat (4/8) berdalih, jika tanggung jawab mengamankan pohon mati dan kering yang menggangu kenyamanan dan rentan menyebabkan jatuhnya korban jiwa tertimpa pohon, ada pada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Aceh Tenggara dan PLN Kutacane.
Biasanya, ujar Munawar lagi, pihak PLN juga memotong pohon dan cabang pohon yang mengganggu jaringan listrik mereka, terutama jaringan kabel yang terganggu akibat pohon di pinggir jalan yang menganggu jaringan.
Plt Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Aceh Tenggara Muhammad Ridwan.S.Sos, kepada Waspada Sabtu (5/8) mengaku terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait tanggung jawab untuk menebang pohon Terembesi yang telah lama mati di pinggir ruas jalan nasional di kawasan Tanah Merah Kecamatan Badar tersebut.(b16)