BANDA ACEH (Waspada): Semangat menggelora harus senantiasa menjadi energi bagi seluruh anggota TP PKK di semua tingkatan di Aceh, untuk bergerak bersama, serta membawa energi baru pada setiap gerak langkah dan kridanya Gerakan PKK.
Pesan tersebut disampaikan Ph Ketua TP- PKK Aceh, Ayu Marzuki, saat membacakan sambutan Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian, pada Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-51Tahun 2023 , di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (23/8).
“Sesuai tema Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-51 Tahun 2023 ini, ‘Bergerak Bersama Menuju Keluarga Sejahtera dan Tangguh Wujudkan Indonesia Tumbuh’. Tema ini mengandung makna yang sangat mendasar pada era ini, yakni kebersamaan dan keterpaduan yang harus kita curahkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” ujar Ayu Marzuki.
Ayu optimis jika tekad dan kemauan untuk bergerak bersama ini bisa dilaksanakan, maka TP PKK dapat mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia maju. Oleh karena itu, Ayu berpesan agar tema ini menjadi alat pijak, sehingga TP PKK sebagai mitra kerja Pemerintah mampu menjadi pelopor dan pembaharu yang inspiratif.
“Pola pendekatan pemberdayaan keluarga yang bertumpu pada penggerakan peran serta masyarakat harus menjadi ciri khas Tim Penggerak PKK dalam berbagai aspek pembangunan. Hal ini akan menjadi modal sosial yang sungguh besar dalam proses pembangunan. Penggerakan peran serta atau partisipasi masyarakat dalam pembangunan itu adalah prinsip dasar dari gotong-royong yang merupakan warisan budaya bangsa,” kata Ayu Marzuki.
“Berbagai kegiatan pembangunan apapun bentuknya, misalnya dalam hal percepatan penurunan stunting, maka jika disertai dengan dukungan bersama dan gotong-royong, Insya Allah, hasil dan dampaknya akan mempunyai nilai tambah yang luar biasa. Inilah yang harus kita sadari bersama, bahwa Gerakan PKK itu sesungguhnya merupakan modal sosial bagi bangsa Indonesia,” imbuh Ayu.
Strategisnya Gerakan PKK ini, maka Tim Penggerak PKK berkewajiban untuk secara konsisten mengiringi, dan mendukung garis kebijakan Program Pemerintah. Tema Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-51 Tahun 2023 ini juga bermakna, bahwa Gerakan PKK senantiasa tumbuh dan berkembang seturut dengan dinamika perkembangan pembangunan di Indonesia,” ungkal Ayu.
Dalam arahannya, Ayu Marzuki juga mengajak seluruh anggota TP PKK Aceh untuk mendorong pencapaian Program Pemerintah melalui peran nyata Gerakan PKK sebagai gerakan dalam pembangunan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya keluarga dan masyarakat yang sejahtera.
Oleh karena itu, sambung Ayu Marzuki, gelorakanlah terus semangat kebersamaan untuk gerak bersama bagi kebajikan seluruh umat dan seluruh keluarga serta lingkungan kita. Karena kebajikan itu pada hakikatnya adalah perbuatan kita, kesadaran dan tenggang rasa kita terhadap orang lain dan lingkungan kita yang secara kolektif hidup di negara Indonesia tercinta.
“Dalam kaitan itu, saya mengingatkan kita semua, bahwa saat ini kita hidup pada era demokrasi, yang secara bersamaan diiringi juga dengan arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Kondisi seperti ini, harus dapat kita jaga sepenuhnya dengan cara merawat situasi yang kondusif di dalam keluarga, maupun antar umat,” kata Ayu Marzuki.
Pada kesempatan tersebut, Penjabat Ketua TP PKK Aceh juga mengajak seluruh anggotanya untuk menjaga suasana kebersamaan dan kegotongroyongan, agar agenda kerja pemerintah melalui sejumlah program pembangunannya, dapat tercapai.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Azwardi, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Aceh menjelaskan, Hari Kesatuan Gerak PKK merupakan sebuah momentum bagi PKK untuk semakin memantapkan langkah dalam menjalankan misi pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
“Selama 51 tahun Gerakan PKK berjalan di Aceh, tentu sudah cukup banyak yang telah dilakukan di tengah-tengah masyarakat. Ada yang sukses dijalankan, namun ada juga yang butuh dorongan yang lebih kuat. Hal ini dikarenakan, pemberdayaan keluarga pada dasarnya merupakan pekerjaan besar yang tak akan pernah usai,” kata Azwardi.
Azwardi menambahkan, tugas untuk memberdayakan keluarga bukan pekerjaan mudah. Namun dengan sumberdaya yang ada, TP PKK akan mampu mengoptimalkan semua potensi yang ada agar energi gerak lebih besar. Dalam menjalankan kegiatan, PKK diyakini selalu bergerak pada ruh-nya, yakni sebagai sebuah gerakan untuk membantu pemberdayaan keluarga.
Azwardi menambahkan, bahwa secara garis besar, program PKK telah tertuang dalam 10 program inti yang tentu sudah diketahui oleh semua kader organisasi ini. Program inti itu kemudian dijabarkan secara spesifik sesuai kondisi yang ada di masyarakat, sehingga setiap program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
“Dalam konteks Aceh, ada banyak tugas yang dijalankan PKK di tataran keluarga, misalnya, membantu Pemerintah menurunkan angka stunting, karena data tahun ini prevalensi stunting di Aceh berada di kisaran 31,2 persen. Stunting ini bukan hanya bersifat gangguan pada pertumbuhan anak, tapi juga berpengaruh kepada tingkat kecerdasan dan kemampuan SDM,” ungkap Azwardi.
“Selain penanganan stunting, tentu ada banyak lagi kegiatan yang dilakukan PKK di masyarakat, seperti mengoptimalkan kinerja Posyandu, sosialisasi program Keluarga Berencana dan sejumlah program strategis lainnya. Menjalankan semua kegiatan itu tentu membutuhkan energi yang besar. Karenanya, setiap kader PKK harus bersatu dalam karya,” pungkas Azwardi berpesan. (b03)