Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag.,MA , Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly (YWHA). Waspada/Ist
BANDA ACEH (Waspada): Akademisi Darussalam Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag.,MA mengatakan orang tua, khususnya ayah berperan penting dalam membendung generasi mudah agar tak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Prof Yasir yang juga Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly (YWHA) mengatakan itu saat mengisi kajian Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Masjid Al Mukarramah Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (5/2) malam. Kajian tersebut mengangkat tema “Fenomena LGBT dan Tantangan Keluarga; Dimana Peran Ayah?
Dalam kajiannya Ustaz Yasir yang Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry Darussalam ini mengatakan, salah satu terjerumusnya para generasi Aceh dalam dunia pergaulan bebas khususnya LGBT, disebabkan tidak adanya kepedulian orang tua terhadap anaknya.
Hal tersebut kata Yasir relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Michigan tentang perubahan perilaku anak tanpa mendapat pendidikan dari seorang ayah. Salah satu hasil riset mereka menyatakan, anak yang tidak mendapat pendidikan dari ayahnya dia akan hidup dengan penyimpangan seksual.
Menurut data yang diperoleh Ustaz Yasir, jumlah kasus HIV/AIDS di Aceh dari mengalami peningkatan. Sejak tahun 2004 hingga 2024 jumlah kasus HIV/AIDS di Aceh mencapai 1.735 orang. Dan penyebarannya juga didominasi dari kelompok penyimpangan seksual atau Lelaki Seks Lelaki (LSL).
Ustaz Yasir menjelaskan, perihal peran orang tua terhadap anaknya sangat penting untuk membentuk sikap, perilaku, dan pembentukan karakter seorang anak. Bentuk perhatian dan kepedulian yang dapat dilakukan salah satunya membangun komunikasi, apalagi saat ini Aceh berada di tengah gempuran arus teknologi melalui ponsel pintar yang saban waktu melekat di tangan.
Dalam Al-Qur’an ada 17 ayat yang menceritakan dialog antara anak dengan orang tua. Di antara 17 ayat iyu ada 14 ayat tentang dialog ayah dengan anaknya.
“Porsi dialog ayah dengan anaknya lebih banyak dibanding dialog ibu dengan anaknya, sebagai contoh ada dalam surah Al-Baqarah ayat 133 tentang percakapan Nabi Ya’qub dengan anak-anaknya terkait ketauhidan (siapa yang akan mereka sembah) sepeninggalan Nabi Ya’qub,” katanya.
Kemudian lanjut Ustaz Yasir, ada lagi dialog atau nasihat-nasihat Lukmanul Hakim dengan anaknya yang terdapat dalam surah Luqman ayat 13-19 dan masih banyak lagi.
Akademisi UIN Ar-Raniry ini menguraikan bahwasanya, peran ayah dalam pendidikan anak menurut Al-Quran di antaranya sebagai pemimpin (qudwah) sekaligus pendakwah dalam keluarga.
“Ayah memiliki tanggung jawab utama membimbing keluarganya agar tak terjerumus dalam api neraka yang bahan bakarnya berasal dari manusia dan batu, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam surah At-Tahrim ayat 6,” katanya.
Lalu peran ayah terhadap anaknya juga untuk menanamkan tauhid, mendidik akhlakul karimah sekaligus perilaku anak. Selanjutnya seorang ayah juga harus mendidik anaknya dengan kasih sayang.
“Meskipun ayah memiliki tanggung jawab dalam kepemimpinan, Islam juga menekankan pentingnya kasih sayang perihal dalam mendidik si anak,” ujarnya.
Kemudian yang terakhir kata Ustadz Yasir, peran ayah untuk menafkahi dan memberikan pendidikan dunawi. Sebagaimana anjuran dalam surah An-Nisa ayat 9 yang artinya; Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka…”
“Kasus pergaulan bebas dan LGBT yang terjadi di Aceh salah satunya dipengaruhi karena anak-anak kita jauh dari ayah, mari kita terus membangun komunikasi kepada anak kita sebagai tanggung jawab Islam kepada anak agar tak terjerumus jurang kemaksiatan,” ujar dia. (b04)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
