LHOKSEUMAWE (Waspada): Untuk mengatasi persoalan sampah, balita stunting dan kemiskinan, PJ Wali kota Lhokseumawe A. Hanan menetapkan daerah kumuh Desa Pusong Kec. Banda Sakti menjadi kawasan Gampong Mawadah Warahmah, Selasa (25/6).
Hal itu diungkapkannya dalam kegiatan launching satu Rumoh Gizi Gampong (RGG) dan pemilahan sampah di Desa Pusong Kec. Banda Sakti.
Dikatakannya, Desa Pusong merupakan kawasan kumuh yang memiliki banyak persoalan seperti sampah dan sedimentasi yang menumpuk dalam saluran sekunder. Sebagian besar warga yang tinggal di daerah pesisir ini hidup di bawah garis kemiskinan dan tingginya angka kasus balita stunting yang mencapai 39 jiwa.

Hanan menegaskan untuk mengatasi semua problema itu, Pemerintah Kota Lhokseumawe meresmikan satu unit Rumoh Gizi Gampong (RGG) guna mengatasi kasus balita stunting.
Warga juga diminta agar menghindari terjadinya pernikahan dini yang nantinya dikhawatirkan melahirkan balita stunting. Karena cendrung pasangan usia muda belum mampu mengurus kebutuhan untuk dirinya sendiri.
Mereka juga belum memiliki pemahaman dalam mengasuh anak dengan memperhatikan makanan sehat dan bergizi, sehingga jangan biarkan anak-anak calon pemimpin bangsa dimasa depan mengalami kekurangan gizi yang membuat otak lemah dan lamban.
“Jadi, pak kepala desa tidak perlu mengeluarkan anggaran dana desa untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diolah di Rumoh Gizi Gampong. Jika nanti tak ada anggaran di Puskesmas, tolong laporkan kepada saya agar kita lakukan evaluasi, “ tegasnya.

Kemudian menetapkan Desa Pusong menjadi kawasan Gampong Mawadah Warahmah (Gammawar) sebagai doa yang menjadi solusi untuk memberi perubahan hidup yang lebih baik untuk masyarakat setempat.
Antara lain Desa Pusong akan menerapkan pola hidup masyarakat harus bisa memilah jenis sampah produksi rumah tangga.
Untuk hal ini, Tim DLHK Propinsi Aceh membantu mensosialisasikan cara memilah sampah organik dan non organik serta mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang seperti plastik dan kartun dan lainnya.
Untuk sampah organik bisa dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman dan sampah daur ulang bisa memiliki nilai ekonomis agar bisa menghasilkan uang untuk masyarakat.

Hanan menjelaskan agar bisa mewujudkan Gammawar, maka pelopor penggeraknya nanti adalah pihak PKK yang akan diberi pembinaan oleh Tim DLHK Propinsi Aceh.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe A. Hanan bersama istrinya selaku Ketua PKK Ainul Mardiah menyambangi dan menghibur anak balita stunting di Rumoh Gizi Gampong. Keduanya juga menyuapi anak balita dengan makanan sehat dan bergizi. (b09)