TAMIANG (Waspada): Yayasan Abu Halif Desa Benua Raja. Kec. Rantau Aceh Tamiang yang membuka Kelas SD IT Ibnu Hasan mengajak dewan guru agar menerapkan empat amanah dalam menjalankan roda pendidikan pada apel perdana masuk sekolah di yayasan tersebut, Senin (15/7).
Ketua Yayasan Dr. Mulyadi, MA, Pembina Yayasan Abu Halif Dr. dr. Refli Hasan, SpPD, SpJP(K) dan Prof. Hasballah Thaib, MA membuka sekolah SD IT Ibnu Hasan ini sebagai bagian dari perjuangan. Hal ini tentu mengingatkan sejarah perjuangan islam dalam menyebarkan Islam ke jazirah Eropa.
Di mana, Trariq bin Ziad adalah komandannya saat itu. Dimana pasukan Muslim setelah mengarungi selat Gibraltar dan setibanya di Andalusia (Spanyol-red saat ini) lalu kapal dan perahunya dibakar habis.
Kemudian, beliau bergumam di hadapan para prajurit, “Wahai sekalian para prajurit, ke mana kalian mau lari, di belakang kalian laut yang membentang luas, sementara musuh di hadapan kalian. Demi Allah kalian tidak ada pilihan lain kecuali kalian bersungguh sungguh dan bersabar”.
Menurutnya, dalam hal ini mendidik anak bangsa merupakan bagian dari perjuangan memberantas kebodohan, yakni kebodohan intelektual, kebodohan spritual. Jadi, perlu kesabaran yang besar dan tekad yang kuat mengingat daerah kita khususnya Aceh Tamiang sebagai pintu masuk daerah Syariat Islam di Indonesia.
“Kita membutuhkan anak-anak bangsa yang memiliki kecakapan intelektual yang mamadai dan kecakapan spritual keagamaan yang perlu dipersiapkan,” sebutnya.
Apalagi, tantangan globalisasi ke depan yang tidak bisa kita hindari, dimana bermacam budaya sangat mudah diakses melalui media elektronik yang tidak bisa di kontrol. Hanya dengan membekali anak-anak didik dengan pemahaman ilmu agama yang memadai sehingga mereka bisa memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.
Sementara musuh nyata yang sedang kita hadapi sekarang ini adalah kebodohan, narkoba dan krisis moral yang sudah sangat memprihatinkan, oleh karena itu yayasan pendidikan ini hadir dalam rangka menjawab tantangan krisis moral tersebut.
Untuk itu, pengurus yayasan menitipkan pesan kepada dewan guru untuk menjaga amanah yakni Pertama, amanah menjaga agama atau muhafadhah addin, dalam hal ini berikan kepada peserta didik materi agama yang memadai dengan cara pengamalan agam yang ma’ruf kita amalkan dengan budaya lokal yaitu ahlusunnah wal jamaah berdasarkan Alquran dan Hadis.
Kedua, amanah muhafadhatul bilad. Yaitu menjaga negara. Membekali peserta didik dengan pemahaman kebangsaan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila dan butir-butirnya harus tertanam ke dalam hatinya dengan benar, sehingga yang mereka-mereka yang tamat dari yayasan ini menjadi anak yang berbakti kepada agama dan negara.
Ketiga muhafadhatul ummah, yaitu menjaga amanah ummah dan masyarakat yang telah mempercayakan kita dengan cara menitipkan anak-anak mereka kepada yayasan ini untuk mengajarkan dan mendidik anak anak mereka sekaligus mempersiapkan mereka sebagai manusia yang memiliki kecakapan intelektual yang bagus dan pemahaman agama yang memadai.
Terakhir, keempat amanah para pembina yayasan yang telah bersusah payah membangun asas-asas lembaga pendidikan ini, mereka rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk membangun pendidikan ini.
“Oleh karena itu kepada dewan guru agar menerapkan keempat amanah ini dan harus benar benar dilaksanakan sebaik mungkin. Selain itu, beberapa minggu ke depan sekolah SD IT juga masih juga akan menerima murid kelas satu dengan menawarkan beberapa program yakni, PTQ, Sekolah SD IT dan Program TPA,” tandasnya. (b13)