SUBULUSSALAM (Waspada): Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Subulussalam 2024 harus lebih efektif dan efisien.
Pendapatan yang realistis harus dioptimalkan sehingga asumsi jika pendapatan ikut mewariskan defisit tidak terulang. Diinstruksikan Kepala SKPK merancang, memanfaatkan anggaran lebih efisien.
Sekda Subulussalam, H. Sairun, S.Ag, M.Si tegaskan itu melalui konferensi pers di halaman kantor wali kota usai apel perdana ASN 2024, Senin (8/1) menyusul pelantikan dirinya sebagai Sekda, Jumat (5/1).
Dikatakan, kondisi keuangan daerah 2023 yang tidak mampu merealisasi seluruh kewajiban daerah, wali kota meminta Sekda selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Kota (TAPK) menyusun konsep anggaran 2024 yang lebih efektif dan efisien.
Dikatakan, bersama TAPK telah dirumuskan beberapa langkah dalam Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) sebagai upaya meminimalisir defisit, 2024.
Dikatakan, jika estimasi pendapatan dikaji lebih realistis dan perbelanjaan disesuaikan kondisi keuangan, target surplus keuangan 2024, disampaikan pada Rancangan KUA PPAS Rp.72 miliar bisa tercapai.
Surplus dinilai sangat membantu menyelesaikan hutang kewajiban warisan 2023, dengan catatan tidak diakomodir visi misi pimpinan dan Pokir DPRK, seperti selama ini setiap tahun ditampung dalam APBK.
“Harus siap ikat pinggang untuk mengurangi permasalahan dan beban defisit tahun 2003 agar tidak terulang 2024,” yakin Sairun,” harap legislatif dan eksekutif bisa melihat, memahami, mencari solusi serta menyepakati terkait hal itu.
Selain komitmen bersama untuk mengendalikan surplus anggaran 2024, persoalan defisit diharapkan tidak ada yang cuci tangan, baik eksekutif maupun legislatif. Untuk menekan defisit 2024 harus bekerja keras, PAD dan pendapatan sumber lain yang sah digenjot.
Soal agenda nasional 2024, disebut Pemko telah siapkan anggaran bagi penyelenggara. Masyarakat Kota Subulussalam pun diharapkan bisa memahami kondisi keuangan daerah dan solusi yang ditempuh pemerintah. (b17)