LANGSA (Waspada): Banjir yang melanda sejumlah desa/kampung di Kabupaten Aceh Tamiang (Atam) dan Wilayah Kota Langsa menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya dari Alumni SMA Negeri 1 Langsa Angkatan 1985.
Koordinator Kegiatan Nazarina, SE, MM kepada Waspada, Sabtu (5/11) mengatakan, sebenarnya panitia yang terbentuk dalam rangka persiapan Reuni Akbar Alumni SMA Negeri 1 Langsa Angkatan 1985 yang akan diselenggarakan di akhir bulan Desember 2022 mendatang.

Lanjutnya, panitia yang sudah terbentuk tersebut berinisiatif melakukan penggalangan dana dari teman-teman seangkatan untuk membantu saudara-saudara kita korban bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Langsa.
Jadi, secara kebetulan alumni SMA Negeri 1 Langsa juga mendapat support dari Brigjen Pol Drs H Syamsul Bahri, MM Wakapolda Aceh yang merupakan salah seorang alumni seangkatan.
“Adapun, bantuan yang kami salurkan dalam dua tahap yatu di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Langsa. Untuk tahap pertama sudah disalurkan di Desa/Kampung Seunebok Baro, Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang,” ujar Nazarina.
Selain itu, bantuan yang kami salurkan dari hasil penggalangan dana berupa, 25 zak karung beras, gula, mi instan, pempes, makanan kering, minyak kayu putih dan lainnya diserahkan melalui Datok Penghulu Seunebok Baro Deni.
Nazarina mengharapkan bantuan yang kami salurkan tersebut semoga dapat meringankan beban bagi masyarakat yang berdampak banjir baik di Aceh Tamiang maupun di Kota Langsa.
Hal senada diungkapkan, H Iskandar Haka, SE Ketua LSM Bale Juroeng yang juga seorang alumni SMA N 1 Langsa, Insyaallah kami akan terus menggalang pendanaan dari rekan-rekan sejawat di seluruh Indonesia agar dana yang terkumpulkan terus bertambah dan dapat membantu saudara kita yang sedang dilanda musibah banjir.
Sementara, Datok Penghulu Seunebok Baro Deni mengucapkan, Alhamdulillah dan terimakasih atas perhatian para Alumni SMA Negeri 1 Langsa Angkatan 1985, sungguh bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga mereka.
Sebenarnya, masih banyak desa/kampung lain yang lebih membutuhkan, dikarenakan dari arah Kota Langsa batas akhir kendaraan roda empat sudah terhenti dan menjadi antrian panjang di desa kami, tambahnya.
“Bantuan yang diserahkan kepada kami ini, jika nantinya telah berlebihan, Insya Allah kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang,” imbuh Deni. (b24)