SERBAJADI (Waspada): Pemerintah mengingatkan agar masyarakat yang hidup berdampingan dengan kawasan hutan agar menjaga kelestarian alam, sehingga nantinya dapat diwariskan untuk anak cucu generasi yang akan datang.
“Bunin ini kaya dengan keanekaragaman hayati, baik itu hutan dan satwa didalamnya. Oleh karenanya, sudah sayogianya kita menjaga alam dan melestarikan hutan,” kata Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky, S.Hi, M.Si, ketika membuka Festival Bunin di Area Camping Blang Zipur, Serbajadi, Aceh Timur, Selasa (22/4).
Dia menambahkan, Desa Bunin ibarat surga yang selama ini tersembunyi di pelosok Aceh Timur. Desa yang dikelilingi kawasan Leuser itu kaya dengan sumber daya alamnya, terutama air sungai yang jernih dan melimpah, bahkan kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan dimasa mendatang.
Alfarlaky berharap, potensi tersebut perlu dikelola dengan aturan hukum yang jelas dan berpihak kepada masyarakat. “Pemerintah akan hadir dan mendukung penuh pengembangan ini, bahkan pihaknya siap merekomendasi rencana Yayasan Hutan Alam dan Lungkungan Aceh (HAkA) dalam mengembangkan lokasi ini menjadi Objek Wisata berbasis alam,” tegas Alfarlaky.
Sebagai desa yang berada di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), lanjut Alfarlaky, tentu desa ini berada di jalur yang sangat strategis, apalagi dikelilingi hutan tropis yang menjadi habitat flora dan fauna.
“Di Aceh Timur, kita memiliki satwa langka dilindungi, seperti gajah, harimau, orangutan dan badak. Bahkan, saat ini Aceh Timur bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) sedang membangun Suaka Badak Sumatera (SRS),” kata mantan aktivis dan jurnalis itu seraya mengaku, pemerintah komit mendukung kampanye perlindungan satwa dan alam.
Didepan para kepala OPD terkait, Alfarlaky menyampaikan pentingnya promosi wisata berbasis kearifan local, seperti Wisata Bunin dan sejumlah destinasi wisata lainnya. Namun dibalik itu semua dibutuhkan sajian pemberitaan dalam mempromosikan lokasi ini dan juga peran media sosial, sehingga Bunin semakin dikenal ke dunia Internasional.
Founder Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) Badrul Irfan, dalam sambutan sebelumnya menyampaikan kegiatan Festival Bunin Tahun 2025 digelar 22-24 April. Tujuan dilaksanakan Festival Bunin adalah untuk memberi ruang ekpresi dalam merawat tradisi local berbasis adat dan budaya yang mengakar dalam masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat Bunin.
“Ajang ini juga menjadi konsolidasi pengetahuan dan pengalaman masyarakat Bunin, sehingga terus membangun komitmen bersama dalam perlindungan ruang hidup dan penghidupan,” kata Badrul Irfan, seraya menambahkan, festival tersebut akan menjadi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat lokal yang berkontribusi pada pelestarian budaya lokal dan memperkuat rasa bangga terhadap warisan leluhur.
Pj Keuchik Bunin, Muhammad Kasim, dalam laporan awal menyampaikan, Festival Bunin diwarnai dengan Tari Saman yang menjadi tradisi unik dan mendunia. Kemudian selama berlangsung festival akan dimeriahkan dengan Pasar Pakyat. “Ada kegiatan Tracking atau Jelajah Alam Bunin dan Arung Jeram,” katanya.
Kedatangan Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky bersama Ketua TP-PKK Aceh Timur Ny. Lismawani, S.Pd, M.Ag, disambut hangat dengan Upacara Adat Gayo dan Tari Saman. Disela-sela kegiatan pembukaan juga diisi dengan bacaan puisi berjudul ‘Batu’ yang dibawa Fikar W Eda dan ditutup dengan penampilan seniman lokal Group Band Maimunzir. (b11)