Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Aceh Utara Kekurangan 1000-an Guru Kelas

Aceh Utara Kekurangan 1000-an Guru Kelas

ACEH UTARA (Waspada): Setiap tahun di Kabupaten Aceh Utara terdapat ratusan guru PNS PAUD, SD dan SMP mengalami masa purna tugas. Akibatnya, hingga saat ini tercatat, Aceh Utara kekurangan 1000-an guru kelas di jenjang pendidikan yang telah disebutkan tadi.

“Benar sekali, sekarang ini kita mengalami kekurangan guru kelas mencapai 1000-an orang, karena pada setiap tahun ada ratusan guru PNS yang pensiun,’ sebut H Jamaluddin, M.Pd saat dikonfirmasi Waspada, Jum’at (30/12) siang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Aceh Utara Kekurangan 1000-an Guru Kelas

IKLAN

Kata Jamaluddin, Rabu (28/12) di Pendopo Bupati Aceh Utara baru saja dilaksanakan kegiatan temu ramah antara Penjabat Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah bersama dengan para PNS purna tugas. Pada kesempatan itu, selain mengucapkan terimakasih atas dedikasinya selama menjadi PNS di lingkungan Kabupaten Aceh Utara, orang nomor satu di Aceh Utara itu juga memberikan sertifikat dan cinderamata kepada ratusan PNS purna tugas tersebut.

“Dari sekian banyak PNS purna tugas tersebut, jumlah terbanyak itu guru. Jumlah guru yang pensiun kemarin sebanyak 150 orang. Rata-rata mereka telah mengabdi kepada negara antara 30 tahun ke atas dan di bawah 45 tahun. Dan setiap tahun pasti ada guru yang pensiun,” katanya.

Untuk mencukupi kekurangan 1000-an guru kelas, Jamaluddin mengatakan, tidak ada lagi rekrutmen CPNS untuk formasi guru, tetapi kekurangan tersebut akan dipenuhi melalui tenaga P3K yang telah dilakukan seleksi beberapa waktu lalu sebanyak 751 orang.

Kemudian, dengan sistem pembelajaran yang diberlakukan saat ini, setiap guru wajib memiliki 24 jam pelajaran, maka mereka harus mencari sekolah berbeda untuk memenuhi kebutuhan jam mengajar tersebut. Sistem ini telah mampu menciptakan pemerataan guru ke berbagai sekolah baik di perkotaan maupun di pedesaan. “Kalau dulu, guru menumpuk di sekolah-sekolah perkotaan. Untuk sekarang ini tidak lagi begitu.”

Para guru PNS yang telah purna tugas diharapkan untuk tetap mengabdikan diri kepada pendidikan. Hal ini disampaikan Jamaluddin sesuai dengan cerita nyata, ada seorang kakek berusia 75 tahun tetapi masih aktif menanam pohon kurma. Pertanyaannya, sebut Jamaluddin, untuk siapakah kakek tadi menanam kurma.

“Kakek tadi menanam pohon kurma bukan untuk dirinya, karena jika melihat usianya, dia tidak mungkin bisa memanen hasil, karena pohon kurma baru akan berbuah setelah 4-7 tahun setelah ditanam. Namun untuk siapa juga pohon kurma itu ditanam, jawabnya untuk anak dan cucunya. Begitu juga dengan guru yang baru saja purna tugas untuk mencontohon si kakek penanam pohon kurma tadi,” sebutnya.

Pada kegiatan temu ramah dengan PNS purna tugas, Azwardi Abdullah di Pendopo Bupati Aceh Utara lebih banyak bercerita dengan dunia pendidikan dan perkembangannya. Dan tak jarang, orang nomor satu di Aceh Utara itu menceritakan kisah-kisah lucu hingga membuat para pensiunan tersebut tertawa.

“Setelah pensiun saya berharap kepada bapak dan ibu sekalian tetap berpikir bagaimana menciptakan pendidikan di Aceh Utara harus lebih maju ke depan, terutama dalam pendidikan akhlak, karena pendidikan akhlak tidak bisa didapatkan lewat google,” demikian Azwardi Abdullah. (b07).

FOTO : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, H Jamaluddin, M.Pd menyerahkan sertifikat dan cinderamata kepada salah seorang dari 150 orang guru PNS purna tugas di Pendopo Bupati Aceh Utara, Rabu (28/12) sore. Waspada/Maimun Asnawi

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE