LANGSA (Waspada): Al Ustadz Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA menyampaikan tausiyah Subuh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Langsa di Masjid Agung Darul Falah Langsa, dalam kegiatan Safari Subuh, Sabtu (5/8).
Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa yang biasa disapa Abu Chik Diglee itu, menjelaskan tentang arti penting shalat sunat tahajjud bagi peningkatan daya ketahanan religiositas dan spiritualitas ummat Islam, dalam rangka menghadapi berbagai dinamika tantangan kehidupan.
Menurut Abu Chik Diglee, shalat sunat tahajjud yang ditegakkan umat Islam, akan mengantarkan mereka pada kedudukan maqaman mahmudan (tempat yang terpuji). Sebagaimana yang disebutkan oleh Allah swt di dalam Alquran surat Al Isra’ ayat 79.
Tempat yang terpuji itu, bisa berwujud zhahir (terlihat) dan berwujud materi seperti, pangkat, kedudukan, karier yang cemerlang, popularitas, harta yang melimpah, sawah ladang yang membentang, hewan ternak yang berkembang dan lainnya.
Bisa juga berwujud batin (tidak terlihat) dan immateri, seperti, ketenangan dan ketentraman jiwa, kemulian hidup, kesehatan, kelembutan hati, anak anak yang peduli dan lain lain.
Diungkapkannya, shalat tahajud juga bisa melahirkan daya eksoterem, seperti keunggulan prestasi diri,cahaya wajah yang berseri, dan kharismatik. Di samping itu juga, shalat sunat tahajjud, mampu mewujudkan daya esoterem, seperti kesabaran, ketabahan, tangguh dan ulet dalam mensikapi kehidupan,dan lain lain.
Shalat sunat tahajjud, dalam hadits riwayat imam Bukhari dari Abu Hurairah dijelaskan, dapat membuat doa dikabulkan, permintaan diberi dan permohonan ampunan diterima oleh Allah swt.
Abu Chik Diglee juga menjelaskan, bahwa berdasarkan hadits Nabi Saw riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah, shalat sunat tahajjud adalah kebiasaan atau tradisi orang shalih di masa yang lampau.
Artinya, para hamba Allah yang shalih menjadikan shalat sunat tahajjud sebagai ibadah yang biasa mereka kerjakan. Shalat sunat tahajjud dapat mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya, dapat menghapus kesalahan kesalahan dan mampu mencegah para hamba dari berbuat dosa.
Abu Chik Diglee yang juga pimpinan Balee Rateeb Mashrah Lampoh Ireng Kota Langsa menambahkan, waktu yang paling utama untuk menegakkan shalat sunat tahajjud adalah sepertiga malam akhir, yaitu kurang lebih jam dua lewat tiga puluh menit dini hari.
Abu Chik Diglee juga menjelaskan bahwa shalat sunat tahajjud, berdasarkan hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Abdullah bin Salam, mampu mengantarkan seorang hamba yang beriman masuk ke dalam surga dengan penuh kedamaian.
“Jika ia lazim menegakkan shalat sunat tahajjud di malam hari, pada saat banyak orang tertidur lelap,” tutur Abu Chik Diglee mengakhiri.(b13)